Perbandingan NaCl 3% dan Manitol pada Cedera Kepala Akibat Trauma di Ruang Rawat Intensif Anak
Abstrak: Manitol dan NaCL 3%
merupakan agen hiperosmolar yang direkomendasikan pada pasien anak dengan
cedera kepala akibat trauma. Beberapa penulis memberikan argumen bahwa larutan salin
hipertonis lebih efektif, tetapi belum ada konsensus berkaitan dengan indikasi,
konsentrasi, dan cara pemberian yang terbaik.
Tujuan. Membandingkan pemakaian manitol dan NaCl 3% pada anak dengan
cedera kepala akibat trauma yang dirawat di ruang rawat intensif dalam hal lama
rawatan, mortalitas, dan gangguan elektrolit.
Metode. Penelitian retrospektif dilakukan dengan pengumpulan data rekam
medis pasien traumatic brain injury (TBI) yang dirawat di ruang rawat intensif
anak RSUP H. Adam Malik selama kurun waktu Juni 2012 sampai dengan Mei 2013.
Data dibagi atas dua kelompok, yaitu pasien yang mendapatkan manitol dan NaCl
3% sebagai agen hiperosmolar. Analisis statistik dilakukan dengan Mann Whitney
U-test, chisquare, dan fisher exact test.
Hasil. Subjek 47 orang pasien TBI, 29 di antaranya mendapatkan manitol
dan 18 mendapat NaCl 3%. Perbandingan antara kelompok manitol dan NaCl 3% tidak
menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik dalam hal lama rawatan
[(5,79 + 4,37 hari) vs (6,00 + 4,20 hari);p=0,733], mortalitas (44,44% vs 20,69%;
p=0,083), dan gangguan elektrolit (37,93% vs 33,33%).
Kesimpulan. Tidak ada perbedaan dalam hal lama rawatan, mortalitas dan
gangguan elektrolit dengan penggunaan manitol dan NaCl 3% sebagai agen
hiperosmolar pada pasien cedera kepala akibat trauma. Dibutuhkan penelitian
lebih lanjut dengan metode prospektif dan jumlah sampel yang lebih besar.
Kata Kunci: manitol; NaCl 3%;
cedera kepala akibat trauma
Penulis: Rina Amalia C.
Saragih, Syilvia Jiero, Johannes H. Saing, Munar Lubis
Kode Jurnal: jpkedokterandd150819