PERBANDINGAN TERAPI RADIOFREKUENSI DISERTAI STEROID TOPIKAL DAN STEROID TOPIKAL SAJA PADA RINITIS ALERGI PERSISTEN


ABSTRACT: Kasus rinitis alergi dengan gejala persisten sedang-berat di RSCM ditemukan pada 357pasien selama 2 tahun. Terjadinya gejala sedang-berat pada rinitis alergi lebih sering menimbulkan penurunankualitas hidup dan produktivitas kerja. Efektivitas terapi steroid topikal adalah 67%, dibandingkan plasebo 39%.Penelitian yang menilai efek tambah reduksi konka radiofrekuensi terhadap terapi rinitis alergi persisten sedangberat(steroid topikal hidung) belum pernah ada. Tujuan: Untuk mendapatkan gambaran hasil terapi reduksikonka radiofrekuensi disertai dengan steroid topikal dibandingkan steroid topikal saja pada rinitis alergi persistensedang-berat. Metode: Penelitian pendahuluan dengan metode uji klinis acak. Sebanyak 14 pasien dilakukanreduksi konka radiofrekuensi disertai steroid topikal hidung, 16 pasien mendapat steroid topikal saja. Penilaianskala analog visual (SAV) terhadap 4 gejala utama rinitis alergi, nasoendoskopi untuk menilai ukuran konkainferior, pemeriksaan peak nasal inspiratory flow (PNIF) dilakukan sebelum terapi dan minggu ke-6 pascaterapi.Hasil: Perbedaan bermakna pada minggu ke-6 pascaterapi antara kedua kelompok didapati pada nilai SAV gatalhidung. Perbedaan bermakna nilai SAV bersin, gatal hidung, ingus encer, dan sumbatan hidung, sebelum terapidengan minggu ke-6 pascaterapi, ditemukan baik pada kelompok reduksi konka radiofrekuensi maupunkelompok steroid topikal saja. Perbedaan bermakna nilai PNIF sebelum terapi dengan minggu ke-6 pascaterapihanya ditemukan pada kelompok terapi reduksi konka radiofrekuensi disertai steroid topikal. Kesimpulan: Baikreduksi konka radiofrekuensi disertai steroid topikal maupun steroid topikal saja memberikan perbaikan gejalarinitis alergi persisten sedang-berat. Pada penelitian ini, penambahan terapi reduksi konka radiofrekuensimengurangi keluhan gatal hidung dan meningkatkan nilai PNIF pada minggu ke-6 pascaterapi.
Kata kunci: rinitis alergi persisten sedang-berat, reduksi konka radiofrekuensi, steroid topikal hidung, skalaanalog visual, peak nasal inspiratory flow
Penulis: Meila Sutanti, Retno Sulistyo Wardani, Nina Irawati, Arini Setiawati
Kode Jurnal: jpkedokterandd130608

Artikel Terkait :

Jp Kedokteran dd 2013