Plasmaferesis Sebagai Terapi Sindrom Guillain-Barre Berat pada Anak
Abstrak: Plasmaferesis atau
plasma exchange merupakan salah satu pilihan terapi bagi sindrom Guillain-Barre
berat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa plasmaferesis dan imunoglobulin
intravena (IVIg) sebagai terapi sindrom Guillain-Barre memiliki efektivitas
yang sama, namun penggunaan plasmaferesis pada pasien anak lebih jarang
dilakukan karena membutuhkan peralatan dan persiapan yang lebih kompleks. Tujuan
dari laporan kasus untuk melaporkan terapi sindrom Guillain-Barre berat dengan
menggunakanplasmaferesis pada pasien anak. Seorang anak perempuan usia 10 tahun
dirawat di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo dengan diagnosis sindrom
Guillain-Barre. Pada hari kedua perawatan pasien mengalami paralisis otot
pernafasan sehingga pernafasan harus dibantu dengan ventilasi mekanik. Faktor
ekonomi dan ketersediaan alat menyebabkan plasmaferesis dipilih sebagai terapi,
dibandingkan dengan pengobatan IVIg. Plasmaferesis dilakukan empat kali dalam
waktu satu minggu dengan menggunakan fraksi protein. Efek samping plasmaferesis
berupa hipotensi dan sepsis yang ditangani dengan pemberian cairan dan
antibiotik. Fungsi motorik pasien berangsur membaik dalam waktu satu minggu.
Ventilasi mekanik dilepas setelah duapuluh enam hari dan pasien dipulangkan
setelah dua bulan perawatan. Plasmaferesis dan IVIg memiliki efektifitas yang sama
sebagai terapi sindrom Guillain-Barre berat. Keputusan untuk memilih salah satu
terapi tersebut berdasarkan pada keadaan klinis pasien, sistem penunjang, dan
kemampuan ekonomi orang tua pasien.
Kata Kunci: sindrom
Guillain-Barre; plasmaferesis; plasma exchange
Penulis: Vimaladewi Lukito,
Irawan Mangunatmadja, Antonius H. Pudjiadi, Tatang M. Puspandjono
Kode Jurnal: jpkedokterandd100301