STUDI FENOMENOLOGI : PENGALAMAN PERAWAT TERKAIT KETIDAKBERHASILAN RESUSITASI PADA NEONATAL DENGAN ASFIKSIA DI RUANG NEONATUS RSUD DR. R. SOEDJONO SELONG LOMBOK TIMUR
Abstract: Asfiksia masih
menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian neonatal di RSUD Dr. R
Soedjono Selong Lombok Timur. Ketidakberhasilan suatu tindakan resusitasi yang
menyebabkan kematian neonatus melibatkan kondisi yang kompleks dan memberikan
dampak secara psikologis yang merupakan stressor tersendiri bagi perawat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat terkait ketidakberhasilan
resusitasi pada neonatal dengan asfiksia di ruang neonatus RSUD Dr. R. Soedjono
Selong Lombok Timur. Desain penelitian yaitu kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi interpretif yang melibatkan 7 orang perawat ruang neonatus yang
pernah mengalami ketidakberhasilan resusitasi pada neonatal asfiksia. Data
dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis berdasarkan
pendekatan analisa tematik Braun &
Clarke. Penelitian menghasilkan 8 tema yaitu memahami kondisi kegawatanpada
neonatus yang membutuhkan tindakan
resusitasi segera, melakukan resusitasi dengan kesadaran akan keterbatasan yang
dimiliki, mengalami dilema dengan adanya kehadiran keluarga, merasakan ketidaktentraman hati karena
kegagalan resusitasi, berupaya meringankan beban pikiran, mengembalikan semua
permasalahan kepada Tuhan, menerima kegagalan sebagai bagian dari pembelajaran,
dan menginginkan peningkatan kualitas pelayanan pada kegawatan neonatus. Dapat
disimpulkan bahwa perawat memahami kondisi kegawatan pada neonatus dengan
asfiksia dan melakukan tindakan
resusitasi segera walaupun sadar akan keterbatasan kompetensi dan peralatan yang dimiliki serta hambatan
yang timbul dari kehadiran keluarga pasien. Ketidakberhasilan resusitasi
menyebabkan stressor dan mepengaruhi psikologis perawat. Strategi perawat untuk
mengatasi permasalah tersebut dengan mekanisme koping yang konstruktif sehingga perawat dapat mengambil hikmah
dibalik kegagalan. Dukungan dari manajemen terkait peningkatan sumber daya
manusia, dan pemberian dukugan serta penyediaan fasilitas resusitasi yang
memadai dibutuhkan guna mengurangi kejadian ketidakberhasilan resusitasi pada
neonatal dengan asfiksia di masa yang akan datang.
Kata Kunci: Pengalaman
perawat, ketidakberhasilan resusitasi neonatal, asfiksia
Penulis: Rita Rinjani Mekka,
Retty Ratnawati, Septi Dewi Rachmawati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160257