TERAPI NECROBIOTIC XANTHOGRANULOMA DENGAN SIKLOFOSFAMID-METILPREDNISOLON
ABSTRACT: Necrobiotic
xanthogranuloma (NXG) merupakan suatu penyakit yang langka, kronis, dan
progresif. NXG ditandai dengan lesi kulit ulseratif pada daerah indurasi, dan
berwarna kuning, atau berupa nodul yang mengenai sel histiosit non Langerhans.
Daerah predileksi tersering ialah pada wajah, orbita, dan ekstremitas. Etiologi
belum diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan monoclonal gammopathy. Gambaran
histopatologi NXG yaitu ditemukan makrofag dan terdapat sel busa pada dermis,
jaringan subkutan, nekrobiosis luas, sel datia Touton, dan folikel limfoid.
Penderita memiliki lesi yang bersifat asimtomatik, parestesi, rasa terbakar,
dan terkadang timbul rasa nyeri. Tata laksana NXG sampai saat ini masih sangat
bervariasi. Tujuan: Memaparkan hasil penatalaksanaan dua pasien NXG. Laporan
kasus: Dilaporkan pasien pertama, laki-laki 44 tahun dengan lesi pada kedua
pipi dan dahi sejak 5 bulan sebelumnya. Terapi diberikan metilprednisolon
dengan dosis 0,8 mg/kgBB tappering off selama 1 bulan dengan hasil perbaikan.
Pasien kedua, wanita 29 tahun dengan lesi pada kedua pipi dan telinga sejak 5
bulan sebelumnya. Terapi diberikan siklofosfamid 750 mg/m2 per 3 minggu dengan
hasil membaik. Metode: Pencarian dilakukan melalui PubMed dan Dermatol. Setelah
menyaring judul dan abstrak yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi,
didapatkan lima artikel utuh. Kemudian, tiga artikel terpilih untuk ditelaah
secara konsensus, meliputi kesahihan (validity), kepentingan (importancy), dan
aplikabilitas (applicability) pada pasien necrobiotic xanthogranuloma. Hasil:
Telaah artikel-artikel tersebut menunjukkan bahwa semua artikel memiliki
karakteristik yang serupa dalam hal kesahihan (validity), hasil atau kesimpulannya.
Walau demikian, ada beberapa kekuatan dan kelemahan pada masing-masing artikel.
Kesimpulan: Penatalaksanaan NXG masih diperlukan penelitian lebih lanjut dengan
jumlah sampel yang banyak untuk mengetahui keefektifitasan penatalaksanaan NXG.
Kata kunci: Siklofosfamid,
metilprednisolon, necrobiotic xanthogranuloma
Penulis: Bayu Lesmono, Yussy
Afriani Dewi, Sinta Sari Ratunanda, Nur Akbar Aroeman
Kode Jurnal: jpkedokterandd160745

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2016
- Hubungan Kadar Timbal Darah dengan Tingkat Inteligensi Anak
- Perbandingan Efektivitas dan Keamanan Kombinasi Ketamin/Midazolam Dibandingkan Ketamin Tunggal sebagai Sedasi pada Anak
- Perbandingan Efektivitas antara Terapi Sinar Tunggal dengan dan Tanpa Kain Putih pada Bayi Berat Lahir Rendah dengan Hiperbilirubinemia
- Kelainan Kardiovaskular pada Anak dengan Berbagai Stadium Penyakit Ginjal Kronik
- Eradikasi Polio
- Pengaruh Hipomagnesemia Terhadap Mortalitas Pasien Anak di Ruang Rawat Intensif
- Hubungan antara Kadar Asam Urat, Interleukin-6 dan hs-CRP pada Anak Obes
- Pengaruh Bullying Antarsiswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa SDN Pondok Cina 03 Depok
- Isolasi DNA pada Sampel Darah Tepi dan Swab Buccal pada Bayi Penderita ROP: Perbandingan Hasil Uji Konsentrasi dan Indeks Kemurnian
- Hubungan antara Prestasi Belajar pada Anak dengan Gangguan Tidur di SDN 03 Pondok Cina Depok
- Transfusi Rasional pada Anak
- Hubungan Higiene Perorangan Anak dengan Kejadian Kusta Anak di Kabupaten Pasuruan Tahun 2014-2015
- Pemberian Lipid Parenteral secara Dini dan Agresif pada Bayi Prematur: Hubungannya dengan Kejadian Sepsis
- Hubungan Kadar Laktat Serum Inisial dan Skor Pelod pada Anak dengan Sepsis
- Faktor Prediktor Nefritis pada Anak dengan Purpura Henoch-Schonlein
- Perbandingan Diagnosis Systemic Lupus Erythematosus Menggunakan Kriteria American College of Rheumatologi dan Systemic Lupus International Collaborating Clinics
- Faktor Prediktor Malnutrisi Rumah Sakit pada Anak
- Perbedaan Perilaku Anak Prasekolah Berdasarkan Pola Pengasuhan
- Pengaruh Susu yang Mengandung Sinbiotik Terhadap Tumbuh Kembang Anak Balita
- Faktor Prediktor Kematian Anak dengan Infeksi HIV yang Mendapat Terapi Antiretrovirus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RSUP Dr. Kariadi Semarang
- Faktor Prognosis Derajat Keparahan Infeksi Dengue
- MENINGIOMA EKSTRAKRANIAL PRIMER PADA SINUS PARANASAL
- EPISTAKSIS MASIF PADA PSEUDOANEURISMA TRAUMATIK ARTERI KAROTIS INTERNA
- PENGGUNAAN TERKINI OKSIMETAZOLIN PADA PRAKTIK KLINIK SEHARI-HARI DAN REKOMENDASI KELOMPOK STUDI RINOLOGI INDONESIA