Usia Awitan Pubertas dan Beberapa Faktor yang Berhubungan pada Murid SD di Kota Padang
Abstrak: Beberapa penelitian
mendapatkan kecenderungan usia awitan pubertas akhir-akhir ini menjadi lebih
cepat dari beberapa tahun yang lalu. Banyak faktor yang mempengaruhinya antara
lain ras, indeks massa tubuh (IMT), tingkat sosial ekonomi, penyakit kronis dan
sebagainya.
Tujuan. Mengetahui rerata usia awitan pubertas anak laki-laki dan
perempuan di daerah urban dan sub-urban kota Padang, mengetahui apakah IMT dan
tingkat sosial ekonomi berhubungan dengan usia awitan pubertas.
Metode. Penelitian cross sectional study dilakukan terhadap 400 murid SD
di kota Padang yang dipilih secara multistage random sampling meliputi daerah
urban dan sub-urban. Tingkat maturasi pubertas ditentukan berdasarkan skala
Tanner, IMT berdasarkan BB/TB2.
Hasil. Rerata usia awitan pubertas anak laki-laki di daerah urban 132,50
± 10,65 bulan (11,04 tahun),sub-urban 133,25 ± 9,13 bulan (11,1 tahun), anak
perempuan di daerah urban 129,13 ± 11,71 bulan (10,76 tahun), sub-urban 134,41
± 9,08 bulan (11,2 tahun). Secara statistik tidak ada perbedaan bermakna usia
awitan pubertas anak laki-laki dan perempuan di daerah urban dan sub-urban.
Tidak ada hubungan yang bermakna antara IMT dan tingkat sosial ekonomi dengan
usia awitan pubertas, meskipun didapatkan anak dengan IMT yang lebih tinggi dan
tingkat sosial ekonomi cukup lebih cepat memasuki usia awitan pubertas
dibandingkan dengan IMT yang lebih rendah dan tingkat sosial ekonomi kurang.
Kesimpulan. Rerata usia awitan pubertas anak laki-laki 11,06 tahun,
rerata usia awitan pubertas anak perempuan 10,95 tahun. Tidak terdapat
perbedaan bermakna usia awitan pubertas anak laki-laki dan perempuan antara
daerah urban dan sub-urban. Tidak ditemukan hubungan antara usia awitan
pubertas dengan IMT dan tingkat sosial ekonomi.
Kata Kunci: awitan pubertas;
murid SD; IMT; tingkat sosial ekonomi
Penulis: Eka Agustia Rini,
Elza Desdamona
Kode Jurnal: jpkedokterandd070020

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2007
- Kasus Kekerasan pada Anak Sekolah (School Bullying)
- Perjalanan Penyakit Purpura Trombositopenik Imun
- Pemantauan pH Esofagus pada Bayi Tidak Mempengaruhi Aktivitas dan Pola Makan, Namun Mengkhawatirkan Persepsi Orangtua
- Faktor Risiko Kejadian Asma pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Wenang Kota Manado
- Hepatitis Akibat Penyakit Sistemik
- Hubungan Antara Resistensi Insulin dan Tekanan Darah pada Anak Obese
- Pemberian Bubur Formula Protein Hidrolisat dan Bubur Soya dalam Pencegahan Alergi Susu Sapi
- Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Bayi Cukup Bulan
- Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada Bayi yang Berkunjung ke Unit Pediatri Rawat Jalan
- Perbandingan Efektivitas Pengobatan Lorazepam Bukal Dengan Diazepam Rektal dalam Tata Laksana awal Kejang pada Anak
- Insidens dan Faktor Risiko Hipotermia Akibat Memandikan pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan
- Pola Mikroorsganisme dan Sensitivitas dari Spesimen Klinik di UPIN dan “Intermediate ward”s
- Terapi Vincristine dan Triamcinolone dalam pengobatan Hemangioma Infantil
- Modifikasi Sistem Cairan Intravena Menurunkan Infeksi Nosokomial di NICU-Harapan Kita
- Pemberian Insulin pada Diabetes Melitus Tipe-1
- Pola Menonton Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Anak
- Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur
- Iktiosis Lamelar pada Anak dengan Riwayat Bayi Kolodion
- Mikofenolat Mofetil sebagai Terapi Sindrom Nefrotik Relaps Sering dan Resisten Steroid pada Anak
- Perbandingan Pemberian Vitamin K Dosis Tunggal Intramuskular pada Bayi Prematur dan Aterm Terhadap Masa Protrombin
- Pola Penyakit dan Karakteristik Pasien Hemato-Onkologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar Periode 2000-2005
- Penilaian PEDS pada Anak Usia 6-72 bulan
- Pandangan Baru Pengobatan Glomerulonefritis
- Dampak Kardiotoksik Obat Kemoterapi Golongan Antrasiklin
- Hubungan Pemberian Enteral Makanan Dini dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur