HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN HEPATITIS A DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN
Abstract: Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman melaporkan terjadi peningkatan jumlah kasus hepatitis A di
Kabupaten Sleman dan sebagian besar adalah mahasiswa. Tujuannya untuk
mengetahui faktor perilaku berisiko dengan kejadian hepatitis A di Sleman.
Penelitian observasional dengan rancangan kasus kontrol. Teknik pengambilan
sampel adalah consecutive sampling (non probability sampling). Uji statistik
yang digunakan adalah chi square (x2) dan regresi logistik. Jumlah responden
adalah 280 orang (140 kasus dan 140 kontrol). Riwayat kontak dengan penderita
hepatitis A (OR=3,42 95%CI=1,97-5,95; p=0,00), tidak mencuci tangan dengan
sabun (OR=2,19; 95%CI=1,32-3,65; p=0,00), tidak mencuci alat makan dengan sabun
(OR=2,88; 95%CI=1,03-9,25; p=0,02), sering mengonsumsi sayur/makanan mentah
(tidak dimasak)(OR=3,8295%CI=1,94-7,81p=0,00), tukar menukar alat makan
(OR=2,0995%CI=1,26-3,48; p=0,00), sering makan di warung yang hanya mencuci
dengan satu ember (OR=2,22; 95%CI=1,22-4,09; p=0,00), dan tidak memperhatikan
kebersihan warung (OR=3,74; 95%CI= 2,19-6,41; p=0,00) mempunyai hubungan yang
signifikan dengan hepatitis A. Hasil analisis multivariat menunjukkan riwayat
kontak dengan penderita hepatitis A (OR=3,17; 95%CI=1,82-5,52; p=0,00; z=4,09),
sering mengonsumsi sayur/makanan mentah (tidak dimasak) (OR=3,43;
95%CI=1,73-6,81; p=0,00; z=3,52) dan tidak memperhatikan kebersihan warung
(OR=3,28;95%CI=1,92-5,60; p=0,00; z=4,35). Perilaku sehat dan tidak hygienis
adalah faktor risiko hepatitis A di Sleman.
Keywords: Perilaku, hepatitis
A
Penulis: Siti Rahmah, Citra
Indriani
Kode Jurnal: jpkesmasdd140697