HUBUNGAN SARAPAN PAGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
ABSTRAK: Anak usia sekolah
adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Kualitas
bangsa dimasa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Upaya
peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan
berkesinambungan. Tumbuh kembang anak yang optimal tergantung pemberian nutrisi
yang baik, baik segi kualitas maupun kuantitas. Kebiasaan sarapan pagi dapat berkontribusi
terhadap status gizi anak. Anak yang biasa makan pagi akan dapat memenuhi
kebutuhan gizinya dalam sehari. Sarapan pagi penting karena jarak yang cukup
lama antara makan malam dan makan pagi sehingga kadar glukosa dalam tubuh
menurun. Jika meninggalkan sarapan, tubuh akan berusaha menaikkan gula darah
dengan mengambil cadangan dari lemak sehingga akan menganggu konsentrasi
belajar pada anak sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar anak.Penelitian
ini dilakukan untuk melihat hubungan sarapan pagi dengan prestasi belajar pada
anak usia sekolah dasar.
Metode : Sampel dari penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar Islam
Terpadu Bina Ilmi yang duduk di kelas IV dan V sebanyak 50 siswa yang diambil
secara acak. Desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif
menggunakan kuisioner terstruktur.
Hasil Penelitian : Hanya 52% siswa yang selalu sarapan pagi dan sebagian
besar siswa sarapan pagi di rumah (96%), ibu adalah orang yang menyiapkan
sarapan pagi (76%). Siswa kadang-kadang mengkonsumsi susu/sereal saat sarapan
pagi (30%),jarang mengkonsumsi makanan instan saat sarapan (44%) dan saat sarapan
mengkonsumsi sebanyak 1 porsi makanan (48%),menu yang sering dikonsumsi adalah
nasi, laukpauk, buah dan sayur (36%). Siswa kadang-kadang jajan (40%). Sebanyak
38% siswa merasa bahwa dengan sarapan pagi sangat mempengaruhi konsentrasi
belajar (38%) dan membuat belajar menjadi semangat (44%) serta kesehatan
menjadi baik atau fit (66%). Pihak sekolah selalu menyarankan agar sarapan pagi
kepada siswa (48%). Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dengan prestasi belajar. Kemudian hasil Prevalensi Rasio menunjukan bahwa anak
laki-laki cenderung memiliki prestasi belajar di atas rata-rata 3,8 kali lebih
besar dari anak perempuan. Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan
prestasi belajar.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan prestasi
belajar. Kebiasaan sarapan pagi anak Sekolah Dasar masih tergantung dengan
ibunya. Oleh karena itu seorang ibu harus meluangkan waktu untuk menyiapkan
sarapan yang bergizi supaya anak bisa lebih berkonsentrasi belajar sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar anak.
Kata Kunci: Sarapan Pagi,
Prestasi Belajar, Siswa Sekolah Dasar
Penulis: Anita Rahmiwati
Kode Jurnal: jpkesmasdd140683