HUBUNGAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PESAWARAN
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini
adalah menganalisis hubungan malaria dengan tempat perindukan nyamuk Anopheles
berupa lahan tambak terlantar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember
2011. Lokasi penelitian adalah desa pantai di desa Sukarame, Sukamaju, dan
Kampung Baru kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung,
Indonesia.
Metode : Data yang digunakan adalah data kasus malaria positif plasmodium
dari laporan Puskesmas Pedada tahun 2010 dan hasil riset Strategi Nasional yang
dilaksanakan di Punduh Pedada tahun 2010. Pemetaan lokasi menggunakan alat
Global Positioning System (GPS). Data diolah dengan software ArcView 3.1. Digunakan
peta citra satelit google earth 2007. Analisis hubungan malaria dengan tempat
perindukan didasarkan pada buffer zone.
Hasil penelitian : Hasil penelitian yaitu a) luas lokasi tambak di Punduh
Pedada 472,412 Ha, b) ada hubungan antara habitat perindukan dengan kasus
malaria, c) ada kemungkinan adanya penambahan tambak yang berpotensi menjadi tempat
perindukan yaitu 7 lokasi di Sukarame, 14 lokasi di Sukamaju, dan 6 lokasi di
Kampung Baru, dan d) sebagian besar masyarakat berisiko kena malaria karena
lokasi pemukiman berada dekat lahan tambak.
Kata Kunci: Teknologi Penginderaan Jauh, Global of Positioning System
(GPS), Malaria, Tempat Perindukan Nyamuk, Tambak Terlantar
Penulis: Kholis Ernawati, Umar
F. Achmadi, Herika Hayurani
Kode Jurnal: jpkesmasdd140687