Pola makan, obesitas, dan frekuensi serangan pada pasien artritis gout
Abstract: Trend of gout
arthritis prevalence is increasing every year. Obesity, high purine diet,
especially from an animal source, are some risk factors for recurrent gout
attacks.
Objective: To evaluate the relationship between diet, obesity, and
frequency of gout flares in gout arthritis patients.
Method: This study was a cross-sectional study with patients from RSUP
Dr. Sardjito, RSUD Wirosaban, RSUD Panembahan Senopati that ever diagnosed as
gout arthritis within February 2010 - February 2012 which can be seen in the
medical record and live in Special District of Yogyakarta with the full address
provided, as the respondents of this study. The home visit was done for dietary
assessment, waist circumference measurement, and interviewing the respondent
about gout flares frequency during the last year.
Results: Vitamin C consumption in the 1st and 2nd tertiles increase the
odds to have any gout flare (OR=5.5; 95% CI: 1.08-27.77 and OR=1.5; 95% CI:
0.29-7.35, respectively). Obesity tends to increase the odds of having any gout
flares up to 1.4 times (95% CI: 0,38-5,25).
Conclusion: Low consumption of vitamin C significantly increases the odds
of having any gout flares. The odds is also higher in patients with obesity,
though this relationship is statistically insignificant.
Keywords: diet; obesity; gout
flare
Penulis: Fatimah Az-zahra
Kode Jurnal: jpkesmasdd140744

Artikel Terkait :
Jp Kesmas dd 2014
- Analisis determinan ketersediaan dokter spesialis dan gambaran fasilitas kesehatan di RSU pemerintah kabupaten/kota Indonesia (analisis data rifaskes 2011)
- Integrasi bidan praktek swasta dalam program kesehatan ibu dan anak puskesmas: studi kasus implementasi jampersal di pelayanan primer
- Durasi tidur, asupan energi, dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada tenaga kesehatan puskesmas
- Risk factors of low peak bone mass in Indonesian women
- Prevalensi kasus dehidrasi pada mahasiswa Universitas Gadjah Mada
- Pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil terhadap berat lahir bayi
- Batasan indeks massa tubuh dan lingkar perut diabetesi di Indonesia untuk prediksi abnormalitas kadar HDL-kolesterol dan tekanan darah
- Pengaruh taburia terhadap status anemia dan status gizi balita gizi kurang
- Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan
- Penerapan algoritma proses asuhan gizi terstandar berbasis skrining gizi
- Pengaruh suplementasi serat Psyllium husk dan diet rendah kalori seimbang terhadap berat badan, kadar kolesterol high-density lipoprotein, dan trigliserida serum pada obes I
- Faktor risiko dan asupan isoflavon pada pasien kanker payudara
- Efek pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinesis (L) O. Kuntze) var. Assamica terhadap total lemak tubuh dan profil lipid wanita dewasa overweight dan obesitas
- Pola makan suku asli Papua dan non-Papua sebagai faktor risiko kejadian hipertensi
- Pemberian jahe instan terhadap kejadian mual muntah dan asupan energi pada ibu hamil trimester pertama
- Kejadian malaria dan status gizi balita di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat
- Pengaruh pemberian pangan antioksidan terhadap kadar malondialdehid plasma mahasiswi penyuka gorengan
- Sanitasi, infeksi, dan status gizi anak balita di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
- Konflik peran kerja-keluarga pada ibu bekerja terhadap perilaku obesogenis anak sekolah dasar
- Faktor risiko sarapan pagi dan makanan selingan terhadap kejadian overweight pada remaja sekolah menengah atas
- Asupan zink dan magnesium makanan dengan disfungsi ereksi pada penderita sindrom metabolik
- Efek hipoglikemik tepung komposit (ubi jalar ungu, jagung kuning, dan kacang tunggak) pada tikus diabetes induksi streptozotocin
- Keefektifan ekstra putih telur terhadap peningkatan albumin dan penurunan IL-1β pada pasien tuberkulosis dengan hipoalbuminemia
- GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN HUBULO GORONTALO