ANALISA PENGETAHUAN IBU NIFAS TERHADAP TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR
Abstrak: Angka Kematian Anak
tetap menjadi masalah serius di Indonesia. Dari data survei demografi angka
kematian balita sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi 34 per
1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 19 per 1000 kelahiran hidup.
Angka kematian bayi di Kabupaten Karanganyar 116,34 per 100.000 kelahiran
hidup. Kematian bayi baru lahir (87%) dapat dicegah apabila dideteksi dini bayi
resiko cepat diketahui.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik
responden berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan gambaran tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di RSUD Karanganyar
Tahun 2013. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian
ini dilaksanakan di RSUD Karanganyar. Populasi penelitian adalah seluruh ibu
nifas yang dirawat di Bangsal Kenanga RSUD Karanganyar bulan Mei 2013. Jumlah
sampel sebanyak 58 responden. Teknik pengambilan sampel adalah teknik
accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data
dengan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu
nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir responden dengan tingkat pengetahuan
baik, yaitu sebanyak 14 responden (24,1%), responden dengan pengetahuan cukup
sebanyak 34 responden (58,6%),), dan sebagian besar dengan tingkat pengetahuan
kurang, yaitu sebanyak 10 responden (17,2%). Tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang tanda bahaya bayi baru lahir, sebagian besar dengan tingkat
pengetahuannya cukup.
Kata kunci: Pengetahuan, ibu nifas, bayi baru lahir, tanda bahaya
Penulis: Nur Hidayah, Fitri
Wulandari
Kode Jurnal: jpkesmasdd160276