ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2014
Abstrak: Formalin adalah bahan
pengawet yang sangat berbahaya apabila ditambahkan dalam makanan, tertera jelas
dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/MenKes/PER/X/1999. Salah satu
makanan yang sering ditambahkan formalin adalah tahu karena daya simpannya yang
relatif singkat. Dalam Islam dikenal dengan istilah makanan halalan thayyiban,
sebagaimana dalam Q.S. Al Baqarah/2:168. Makanan halalan yaitu makanan yang
tidak diharamkan dan tidak menyalahi hukum syari`at Islam. Makanan thayyiban
yaitu dari sudut pemenuhan kebutuhan gizi, pengolahan makanan dan bahan
campuran yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis
kandungan formalin pada tahu di pasar tradisional kota makassar tahun 2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan rancangan
penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan
sampel yaitu cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah tahu. Lokasi
pengambilan sampel yaitu di 8 pasar yang tersebar di beberapa kecamatan di kota
Makassar. 8 pasar tersebut adalah pasar Baru di kecamatan Ujung Pandang, pasar
Cidu di kecamatan Wajo, pasar Daya di kecamatan Biringkanaya, pasar Maricaya di
kecamatan Makassar, pasar Pa’baeng-baeng di kecamatan Tamalate, pasar Pannampu
di kecamatan Tallo, pasar Terong di kecamatan Bontoala, dan pasar Todoppuli
(Panakkukang) di kecamatan Panakkukang. Pengujian kandungan formalin pada tahu
dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Hasil penelitian
kandungan formalin pada tahu di 8 pasar tradisional kota Makassar adalah dari
15 tahu (100%) ada 5 tahu dengan persentase sebesar 33.3% tidak aman dikonsumsi
karena mengandung formalin yaitu di P.B1 (pasar Pa’baeng-baeng 1), P.P1 (pasar
Pannampu 1), P.BR (pasar Baru), P.TD (pasar Todoppuli), P.C (pasar Cidu) dan
ada 10 tahu dengan persentase sebesar 66.7% aman dikonsumsi karena tidak
mengandung formalin yaitu di P.B2 (pasar Pa’baeng-baeng 2), P.B3 (pasar
Pa’baeng-baeng 3), P.T1 (pasar Terong 1), P.T2 (pasar Terong 2), P.T3 (pasar
Terong 3), P.D1 (pasar Daya 1), P.D2 (pasar Daya 2), P.P2 (pasar Pannampu 2),
P.M1 (pasar Maricaya 1), dan P.M2 (pasar Maricaya 2). Implikasi penelitian ini
adalah: Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi oleh konsumen dalam memilih
tahu yang yang dijual di pasar-pasar tradisional kota Makassar untuk dikonsumsi
dan diperlukan penemuan bahan alami pengganti formalin yang murah, efektif, dan
efisien.
Kata Kunci: Tahu, Formalin, Pasar Tradisional
Penulis: Syarfaini, Muhammad
Rusmin
Kode Jurnal: jpkesmasdd150669