ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL (TUAK) DI KABUPATEN TORAJA UTARA
Abstract: Mengonsumsi minuman
beralkohol pada beberapa daerah di Indonesia sudah menjadi kebiasaan dan
kebudayaan. Data Riskesdas menunjukkan daerah dengan prevalensi minum alkohol
tertinggi di Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Toraja Utara, yaitu 27,5% dalam
12 bulan terakhir, atau 22,6% dalam 1 bulan terakhir. Studi kualitatif dengan
rancangan etnografi dilakukan untuk mengetahui aspek sosial budaya pada
konsumsi minuman beralkohol (tuak) di Kabupaten Toraja Utara. Data penelitian
dikumpulkan melalui wawancara pada 12 informan. Selain itu, observasi juga
dilakukan untuk menjaga keabsahan data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan
memahami tuak sebagai minuman tradisional beralkohol yang memiliki pengaruh
positif dan negatif bagi pengonsumsinya. Kebanyakan dari mereka mengonsumsi
karena lingkungan sosialnya. Dari aspek budaya, tuak merupakan minuman yang
dapat mempererat persaudaraan dan selalu disajikan dalam perayaan pesta adat.
Proses difusi terjadi ketika orang Toraja mengundang pendatang di upacara adat
dan menawarkannya minuman tuak. Demi menghormati tamu, undangan akan ikut
mengonsumsi tuak dan akhirnya terbiasa dengan hal tersebut. Selain itu, juga
terdapat kebiasaan mengonsumsi tuak dengan bir. Mereka yang berstatus sosial
ekonomi tinggi biasanya menyediakan bir di setiap acaranya. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa konsumsi tuak di Toraja Utara merupakan bagian daripada
tradisi masyarakat, baik pada perayaan pesta adat maupun dikegiatan
sehari-hari.
Keywords: Sosial budaya,
konsumsi, tuak
Penulis: Shanti Riskiyani,
Miftahul Jannah, Arsyad Rahman
Kode Jurnal: jpkesmasdd150604