DETERMINAN KEJADIAN ANAK BALITA DI BAWAH GARIS MERAH DI PUSKESMAS AWAL TERUSAN
ABSTRAK: Indonesia merupakan
negara peringkat kelima dunia dengan jumlah anak balita yang mengalami gangguan
pertumbuhan dan 7,7 juta anak balita yang berat badannya di Bawah Garis Merah (BGM).
Pada tahun 2014, kejadian BGM di Puskesmas Awal Terusan sebesar 2 anak balita.
Tapi pada tahun 2015 kejadian BGM mengalami peningkatan yang signifikan sebesar
53 anak balita. BGM merupakan kekurangan gizi tingkat berat sehingga pada saat
ditimbang berat badan berada di bawah garis merah pada KMS. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian anak balita BGM di Puskesmas
Awal Terusan.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik
dengan menggunakan desain cross sectional. Besar Sampel dalam penelitian ini
diperoleh berdasarkan rumus Lemeshow, dengan teknik pengambilan sampel
convenience sampling terhadap populasi yaitu anak balita usia 12-24 bulan dan
jumlah sampel sebanyak 53 anak balita.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang
berhubungan dengan kejadian BGM adalah penyakit infeksi (p value = 0,024), pola
makan anak (p value = 0,000), partisipasi ibu ke Posyandu (p value = 0,006),
pengetahuan ibu (p value = 0,006) dan status sosial ekonomi (p value = 0,002).
Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian BGM adalah ASI
eksklusif (p value = 0,451) dan jarak kelahiran anak (p value = 0,177).
Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan dapat melakukan antisipasi dan
meminimalisir risiko BGM pada anak balita agar tidak berkelanjutan.
Kata Kunci: Determinan, anak
balita, Bawah Garis Merah (BGM)
Penulis: Novitasari, Suci
Destriatania, Fatmalina Febry
Kode Jurnal: jpkesmasdd160300