EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRA PUTIH TELUR TERHADAP PENINGKATAN KADAR ALBUMIN DAN IL-6 PADA PASIEN TUBERKULOSIS DENGAN HIPOALBUMIN
Abstrak: Tuberkulosis (TB)
merupakan masalah kesehatan dunia yang masih perlu mendapat perhatian.
Indonesia sampai saat ini masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah
kasus TB setelah India dan China dengan prevalensi 415 kasus per 100.000
penduduk pada tahun 2010. Pasien TB mengalami penurunan kadar albumin secara
bermakna, dan penyebab penurunannya diduga adalah faktor gizi (asupan makan
rendah, anoreksia, peningkatan katabolisme), enteropati dan reaksi protein fase
akut. Albumin yang rendah berhubungan dengan peningkatan IL-6 dan sampai saat
ini masih sedikit diketahui hubungan albumin dengan sitokin inflamasi terutama
IL-6. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan putih telur
terhadap peningkatan albumin dan penurunan aktivasi IL-6. Metode. Penelitian
yang dilakukan dengan rancangan single blind randomized controlled trial.
Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling sebanyak 75 pasien
terdiri 37 perlakuan dan 38 kontrol. Kelompok perlakuan diberikan terapi diit
Tinggi Energi Tinggi Protein standar rumah sakit dan ekstra putih telur
dikukus, sesuai dengan kebutuhan albumin pasien berdasarkan perhitungan formula
Baxter, diberikan selama 14 hari. Kelompok kontrol diberikan terapi diit Tinggi
Energi Tinggi Protein standar rumah sakit dan ekstra makanan terdiri tahu putih
dan tepung hunkwe. Kadar albumin dan IL-6 diperiksa sebelum dan setelah
perlakuan. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney untuk mengetahui
perbedaan kenaikan kadar albumin kedua kelompok.. Hasil. Hasil penelitian
menunjukkan rerata kadar albumin awal kelompok perlakuan adalah 2,82 g/dL dan
kelompok kontrol adalah 2,85 g/dL. Kadar rerata albumin akhir pada kelompok
perlakuan adalah 3,47 g/dL dan pada kelompok kontrol adalah 2,81 g/dL. Hasil
analisa bivariat menunjukkan terdapat perbedaan signifkan terhadap rerata
peningkatan kadar albumin pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan
p=0,001 (p<0.05). Hasil penelitian menunjukkan rerata IL-6 sebelum
penelitian pada kelompok perlakuan 5,07 pg/mL dan kelompok kontrol 3,77 pg/mL.
Rerata IL-6 setelah penelitian pada kelompok perlakuan 0.0006 pg/mL dan pada
kelompok control 2,57 pg/mL. Uji statistik menunjukkan perbedaan signifkan
antara kelompokperlakuan dan kontrol dengan p = 0.001 (p < 0.05).
Kesimpulan. Putih telur berdaya guna meningkatkan kadar albumin dan meghambat
reaktivasi IL-6 pada pasien TB.
Kata Kunci: putih telur, albumin, IL-6, pasien tuberculosis
Penulis: Agus Prastowo,
Wiryatun Lestariana, Siti Nurdjanah, Retno Sutomo
Kode Jurnal: jpkesmasdd160490