FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENYELAM TRADISIONAL DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2015
Abstrak: Pekerjaan sebagai
nelayan penyelam memiliki tingkat risiko bahaya yang sangat tinggi. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Desa Boring Minahasa Utara, sebanyak 72,72%
mengalami gangguan pendengaran dan sisanya 27,27% yang tidak mengalami
gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor
risiko dengan gangguan pendengaran pada penyelam tradisional di Pulau Barrang
Lompo Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh penyelam tradisional di Pulau Barrang Lompo dengan jumlah
sampel sebanyak 37 orang.Penentuan sampel menggunakan teknik Purposive
Sampling. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan masa kerja
(P=0,000), frekuensi penyelaman (P=0,004), pelaksanaan prosedur penyelaman
(P=0,048), dengan gangguan pendengaran dan tidak ada hubungan umur (P=0,532),
riwayat penyakit (P=0,276), lama menyelam (P=0,532), lama istirahat di
permukaan (P=0,532) dengan gangguan pendengaran. Faktor risiko yang berhubungan
dengan kejadian gangguan pendengaran pada penyelam di Pulau Barrang Lompo
adalah masa kerja, frekuensi penyelaman dan pelaksanaan prosedur penyelaman.Para
penyelam sebaiknya membatasi frekuensi penyelaman dalam sehari dan pihak
terkait sebaiknya rutin melakukan pelatihan tentang pelaksanaan prosedur
penyelaman yang benar
Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Penyelam, Masa kerja, Frekuensi
Penyelaman
Penulis: Fatmawaty Mallapiang,
Syamsul Alam, Rukhayya Rizal
Kode Jurnal: jpkesmasdd150682