FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS KALUMATA KOTA TERNATE
Abstract: Infeksi menular
seksual telah menjadi problem tersendiri bagi pemerintah karena insidensi dan
prevalensi yang terus mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan
menetapkan besar risiko (pengetahuan, status ekonomi, perilaku seks berisiko,
peran petugas kesehatan, peran media informasi, dan akses pelayanan kesehatan)
serta mengetahui variabel yang memberi risiko dominan terhadap kejadian infeksi
menular seksual. Desain penelitian yang digunakan, yaitu studi kasus kontrol.
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kalumata Kota Ternate melibatkan 120
responden yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kasus dan kontrol
masing-masing sebanyak 60 responden yang dipilih secara acak sederhana, pada
kelompok kasus maupun kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji
Odd Ratio, serta multivariat dengan uji regresi logistik berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur kurang dari 40
tahun, status menikah dengan pendidikan sebagian besar SMA dan pekerjaan
sebagian besar sebagai ibu rumah tangga. Hasil analisis bivariat menunjukkan
bahwa dari enam variabel yang diduga berisiko terhadap kejadian infeksi menular
seksual, ada tiga variabel yang secara signifikan berisiko terhadap kejadian
infeksi menular seksual yaitu perilaku seks berisiko (OR=2,625; p=0,022;
CI95%=1,211-5,691), peran petugas kesehatan (OR=2,591; p=0,017;
CI95%=1,240-5,412) dan peran media informasi (OR=3,059; p=0,010;
CI95%=1,357-6,896). Pada analisis multivariat, variabel yang paling dominan
berisiko terhadap kejadian infeksi menular seksual adalah peran media
informasi.
Keywords: Infeksi menular
seksual, media informasi
Penulis: Masni Mappajanci,
Nurdiana Lante, Arsunan Arsin
Kode Jurnal: jpkesmasdd160374