FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR


Abstrak: Berat badan bayi lahir merupakan salah satu gambaran keadaan kesehatan dan gizi bayi dalam masa kandungan. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar tahun 2013 di wilayah kerja Puskesmas Martapura terdapat 41 kasus BBLR, pada tahun 2014 terdapat 35 kasus, dan pada tahun 2015 terdapat 48 kasus BBLR. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan case control study melalui pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil pada tahun 2013, 2014 dan 2015 di wilayah kerja Puskesmas Martapura Kabupaten Banjar yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 164 responden dengan perbandingan jumlah sampel 1:3 dihitung menggunakan rumus Lemeshow uji hipotesis beda dua proporsi. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara paritas ibu dengan berat bayi baru lahir (pvalue= 0,017), ada hubungan antara LILA ibu dengan berat bayi baru lahir (p-value=0,0001), ada hubungan antara status kunjungan antenatal care ibu dengan berat bayi baru lahir (p-value=0,003), ada hubungan antara kadar Hb ibu dengan berat bayi baru lahir (p-value=0,0001), ada hubungan antara usia ibu saat hamil dengan berat bayi baru lahir (p-value=0,008), dan ada hubungan antara usia kehamilan ibu dengan dengan berat bayi baru lahir (p-value=0,0001). Kesimpulan berat bayi baru lahir dipengaruhi oleh paritas >4, LILA <23,5, kunjungan antenatal care tidak lengkap, kadar Hb kategori anemia, usia ibu saat hamil dan usia kehamilan yang berisiko.
Kata-kata kunci: Berat bayi lahir rendah, paritas, usia kehamilan, ibu hamil
Penulis: Nashihatu Diniya, Atikah Rahayu, Musafaah
Kode Jurnal: jpkesmasdd160480

Artikel Terkait :