FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYIMPANAN OBAT KERAS DAN OBAT ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI PROVINSI GORONTALO (ANALISIS DATA RISKESDAS 2013)


Abstrak: Pengobatan sendiri dikenal dengan istilah self medication atau swamedikasi. Banyak faktor yang mempengaruhi swamedikasi oleh masyarakat diantaranya adalah faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor pendukung. Secara nasional, hasil Riskesdas 2013 menyebutkan bahwa provinsi Gorantalo memiliki proporsi penyimpanan obat antibiotik dan obat keras masing-masing 74,7% dan 70,8%. Adanya obat keras dan antibiotika untuk swamedikasi menunjukkan penggunaan obat yang tidak rasional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik individu (jenis kelamin, status ekonomi, tingkat pendidikan), dan sumber mendapatkan obat dengan penyimpanan obat keras dan obat antibiotika tanpa resep. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Responden penelitian ini adalah seluruh kepala rumah tangga pada Riskesdas 2013 di Provinsi Gorontalo. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner rumah tangga Riskesdas 2013 pada blok VI farmasi dan pelayanan kesehatan tradisional. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi penyimpanan obat keras dan obat antibiotika tanpa resep adalah sumber mendapatkan obat (p=0,000; OR=22,9). Diperlukan suatu kebijakan yang berkaitan dengan pengobatan sendiri untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh obat keras dan obat antibiotika secara berlebihan.
Kata-kata Kunci: penyimpanan obat tanpa resep, obat keras, obat antibiotika,  sumber mendapatkan obat
Penulis: Laily Khairiyati
Kode Jurnal: jpkesmasdd150720

Artikel Terkait :