HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN PENYAKIT KUSTA KLINIS DI KOTA BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK: Bandar Lampung
merupakan ibu kota dari Provinsi Lampung dengan tingkat prevalensi kusta yang
masih tinggi. New Case Detection Rate (NCDR) atau penemuan baru penderita Kusta
di Kota Bandar Lampung dari tahun 2009-2014 setiap tahunnya mengalami
fluktuasi. Tahun 2009 ditemukan 20 kasus selanjutnya terjadi peningkatan tiap
tahunnya dan menjadi 22 kasus di tahun 2014. Studi ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara lingkungan fisik rumah dan karakteristik responden
dengan penyakit kusta klinis.
Metode: Desain penelitian menggunakan case control study. Jumlah sampel
sebanyak 60 terdiri dari 20 kasus dan 40 kontrol dengan sampel untuk kasus
adalah penderita kusta yang terdapat di 14 Puskesmas Kota Bandar Lampung
sedangkan kontrol adalah tetangga kasus (Population Based Control). Analisis
data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik
chi-square.
Hasil Penelitian: Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pendidikan, pekerjaan, personal hygiene, sosial ekonomi,
kepadatan hunian dan luas ventilasi (uji chi square, semua p <0.05). Tidak
ada hubungan antara jenis kelamin, umur dan kelembaban (uji chi square, semua p
>0.05). Variabel air bersih bersifat homogen pada semua hasil sampel
bernilai negatif maka tidak dapat dilakukan analisis bivariat.
Kesimpulan: Kejadian penyakit kusta di Kota Bandar Lampung berhubungan
dengan faktor pendidikan, pekerjaan, personal hygiene, sosial ekonomi,
kepadatan hunian dan luas ventilasi. Saran penelitian ini ialah memberikan
edukasi dan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai penyakit kusta, terutama
kepada masyarakat yang di lingkungannya terdapat penderita kusta dan memotivasi
penderita kusta untuk berobat secara tuntas.
Kata Kunci: Kusta, Bandar
Lampung, lingkungan fisik rumah, karakteristik responden
Penulis: Moga Aryo
Wicaksono,1Achmad Fickry Faisya, Iwan Stia Budi
Kode Jurnal: jpkesmasdd150586