KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA KONSTRUKSI INFORMAL DI KELURAHAN “X” KOTA SAMARINDA
Abstract: Industri konstruksi
menempati peringkat pertama pekerjaan paling berbahaya serta penyumbang
tingginya angka kecelakaan kerja baik di dunia maupun di Indonesia. Secara umum
kecelakaan kerja disebabkanUnsafe Act dan Unsafe Condition. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku tidak aman dan kondisi tidak
aman dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi informal di
Kelurahan X Samarinda. Penelitian survei analitik dengan pendekatancross
sectional telah dilakukan bulan Maret - Mei 2015 pada 40 orangpekerja. Variabel
bebas terdiri dari perilaku pekerja tidak aman dan kondisi kerja tidak aman,
sementara variabel terikat adalah kecelakaan kerja. Alat ukur penelitian
menggunakan kuesioner yang disusun mengacu pada Loss Causation Model dan telah
teruji cukup valid dan reliabel. Analisa data menggunakan uji chi square dengan
batas kemaknaan α=0,05. Disimpulkan ada hubungan unsafe act dan unsafe
condition dengan kecelakaan kerja dengan p value masing-masing 0.038 dan 0.026.
Jenis tindakan tidak aman yang paling banyak dilakukan adalah posisi kerja
berbahaya, menjalankan mesin dengan kecepatan yang membahayakan dan serta
mengangkat/mengangkut dengan cara yang salah, sedangkan kondisi tidak aman
terdiri dari kelayakan dan kerapihan tempat kerja, pelindung/pembatas tidak
layak, kondisi APD tidak layak, sistem peringatan yang tidak memadai dan bahaya
kebakaran.
Keywords: Kecelakaan kerja,
pekerja konstruksi informal
Penulis: Iwan M. Ramdan, Hanna
Novita Handoko
Kode Jurnal: jpkesmasdd160318