KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS NGUNTORONADI I KABUPATEN WONOGIRI


Abstrak: Tuberkulosis paru merupakan penyakit penyebab kematian terbesar setelah kardiovaskuler dan ISPA. Kabupaten Wonogiri menempati peringkat2 se-Eks Karesidenan Surakarta dengan target CDR belum terpenuhidari 2011-2014. Puskesmas Nguntoronadi I termasuk 10 besar dalam hal jumlah kasus dan angka CDR menempati peringkat 4 yaitu 35,11%.Angka ketidakpatuhan penderita TB berobat >50%. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan antara karakteristik penderita TB (umur danjenis kelamin) dan peran PMO dengan kepatuhan berobat di Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah semua pasien di Puskesmas Nguntoronadi I dari tahun 2014 sampai bulan Februari 2015 berjumlah 8159orang, dengan sampel 11 orang diambil dengan teknik purposive sampling.Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin dan peran PMO. Variabel terikatadalah kepatuhan berobat. Analisis statistik menggunakan uji chi squaredengan tingkat kepercayaan 95% atau α=0,05. Hasil analisis univariat anakanak (9,09%), remaja dan dewasa dewasa (27,27%), orang tua (63,63%), lakilaki (63,64%), perempuan (36,37%), PMO baik (27,27%), buruk (72,73%), patuh (36,36%) dan tidak patuh (3,64%). Tidak ada hubungan antara umur (p=0,378>0,05) dan jenis kelamin (p=1,000>0,05) dengan kepatuhan berobatpenderita TB. Ada hubungan yang kuat antara peran PMO dengan kepatuhanberobat penderita TB Paru (p=0,024<0,05 dan C=0,629).
Kata kunci: karakteristik penderita, PMO, kepatuhan berobat
Penulis: Lissa Inggar Dewanty, Titik Haryanti, Tri Puji Kurniawan
Kode Jurnal: jpkesmasdd160494

Artikel Terkait :