KOMORBIDITAS DIABETES MELLITUS TERHADAP MANIFESTASI KLINIK DAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU


Abstract: Komorbiditas diabetes mellitus dapat menjadi beban ganda (double burden) dalam penyelesaian penyakit menular dan kronik, hal ini terjadi karena TB dan DM berinteraksi satu sama lain yang dapat menyebabkan pelaksanaan pengobatan klinis menjadi lebih sulit dibandingkan dengan pengobatan pada penyakit tunggal TB atau DM. Penelitian ini bertujuan menganalisis besar risiko diabetes mellitus terhadap manifestasi klinikdan kualitas hidup pada penderita TB-DM dan TB tanpa DM. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan prospectif cohort study. Total sampel sebanyak 60 orang terdiri dari, 30 orang TB-DM dan 30 orang TB tanpa DM. Penarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji RR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DM meningkatkan risiko terhadap keparahan penyakit (RR=1,89;95%CI=1,01-3,55), gejala TB paru (RR=1,43;95%CI=0,90–2,26), dan kualitas hidup (RR=1,82;95%CI=1,07–3,10). Namun, adanya DM merupakan faktor protektif terjadinya status gizi tidak normal pada penderita TB paru (RR=0,80;95%CI=0,74–2,64). Setelah dilakukan analisis secara simultan menunjukkan bahwa DM berpengaruh terhadap manifestasi klinik dan kualitas hidup pada penderita TB paru.
Keywords: TB-DM, manifestasi klinis, kualitas hidup
Penulis: Andi Selvi Yusnitasari, Ida Leida M.Thaha, Muhammad Syafar
Kode Jurnal: jpkesmasdd150613

Artikel Terkait :