KONDISI PEREKONOMIAN DAN PENGETAHUAN KELUARGA YANG RENDAH MEMICU PENGABAIAN LANSIA PEREMPUAN DI KELUARGA BESAR


ABSTRAK: Pengabaian lansia yang melibatkan perempuan usia lanjut seringkali tidak dilaporkan di Ampenan Nusa Tenggara Barat. Meskipun bukti ilmiah terpublikasi masih sangat kurang untuk mendukung signifikansi fenomena ini, sebuah pilot studi menunjukkan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga di Ampenan hidup dalam keadaan kotor, kulit kering, dan mengalami kurang gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor berhubungan dengan kasus-kasus yang tidak dilaporkan pada kelompok lansia tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional secara deskriptif analitik. Tiga puluh empat keluarga besar yang tinggal dengan dan merawat lansia perempuan di wilayah kerja Puskesmas Ampenan dilibatkan secara purposif sebagai partisipan dalam penelitian ini. Data tentang kesadaran keluarga terhadap penelantaran lansia dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan berdasarkan Elder Abuse Instrumen (EAI) melalui komponen checklist dan kecurigaan terhadap perilaku pengabaian pada lansia perempuan didapatkan menggunakan checklist 13-item dari EAI. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Spearman rho dengan tingkat kealpaan α ≤ 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan keluarga memiliki korelasi yang kuat dengan peristiwa pengabaian lansia (p = 0,000 dengan r = 0.643). Diskusi: Analisis temuan ini menunjukkan bahwa tidak hanya kurangnya pengetahuan keluarga, tetapi juga situasi ekonomi yang buruk memicu mereka secara tidak sengaja mengabaikan orang tua perempuan mereka. Hasil ini menutup kesenjangan kurangnya bukti yang dapat menjelaskan faktor-faktor berhubungan dengan kejadian pengabaian lansia di kawasan timur Indonesia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan signifikansi dan luasan dampak dari pengabaian terhadap lansia. Peneliti menyarankan bahwa Dinas Kesehatan, Puskesmas dan profesional kesehatan memiliki peran penting untuk mendidik masyarakat sebagai langkah pertama untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan proses penuaan yang sejahtera bagi lansia.
Kata kunci: pengabaian, lansia, pengetahuan, ekonomi, Indonesia
Penulis: Setho Hadisuyatmana, M Ruli Maulana, Makhfudli
Kode Jurnal: jpkesmasdd160436

Artikel Terkait :