PENGARUH KOMPOSISI TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN FISIK PADA MAHASISWA OVERWEIGHT DAN OBESE DI POLTEKKES KEMENKES PALU SULAWESI TENGAH
Abstrak: Prevalensi overweight
dan obesitas meningkat tidak hanya di kalangan orang dewasa tetapi juga
anak-anak dan remaja. Kegemukan di kalangan remaja di Indonesia adalah 7,.%,
Sulawesi Tengah adalah 6,7%, dan Kota Palu adalah 6,9%. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui asosiasi komposisi tubuh (lemak, air, dan otot) dan
kebugaran fisik di antara siswa remaja kelebihan berat badan di Kesehatan
Politeknik Palu. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain
cross-sectional. Ada 28 siswa yang terlibat sebagai sampel dalam penelitian
ini. Ada dua langkah dalam pengumpulan data (1) skrining untuk mahasiswa
kelebihan berat badan dan obesitas dengan usia ≤19 tahun 0 bulan tua
menggunakan indikator BMI/A, (2) penilaian komposisi tubuh menggunakan BIA dan
penilaian kebugaran fisik dengan menggunakan multistage Fitness Test ( MFT).
Analisis data meliputi bivariat univariat dan (independent t-test). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semua remaja kelebihan berat badan (100%) memiliki
tingkat kebugaran fisik yang sangat miskin. Berarti skor kebugaran fisik lebih
tinggi di antara remaja kelebihan berat badan dengan persentase tubuh bagian
bawah lemak (p <0,05), persentase otot tubuh yang lebih tinggi (p <0,05),
dan persentase air lebih tinggi (p> 0,05). Semakin rendah persentase lemak
tubuh dan tinggi persentase otot tubuh akan memberikan kontribusi untuk
peningkatan kebugaran jasmani. Disarankan untuk siswa remaja kelebihan berat
badan untuk meningkatkan kebugaran fisik mereka melalui penurunan lemak tubuh
dan meningkatkan aktivitas fisik.
Kata-kata kunci: komposisi
tubuh, persentase lemak tubuh, persentase otot tubuh, persentase air, dan
kebugaran fisik
Penulis: Dwi Erma Kusumawati
Kode Jurnal: jpkesmasdd160470