PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA 6-48 BULAN TERHADAP STATUS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS SEI TATAS KABUPATEN KAPUAS


Abstrak: Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia. Prevalensi gizi kurang dan buruk mulai meningkat pada usia 6-11 bulan dan mencapai puncaknya pada usia 12–23 bulan dan 24–35 bulan. Penbelitian ini berujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan pada balita gizi kurang usia 6-48 bulan terhadap status gizi di wilayah Puskesmas Sei Tatas Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas. Rancangan pada penelitian ini adalah studi kohort retrospektif dimana model pendekatan yang digunakan pada rancangan ini adalah pendekatan waktu secara longitudinal atau time period approach causa. Subjek pada penelitian ini adalah semua balita usia 6 sampai 48 bulan sebanyak balita 35 orang. Hasil peneltian menunjukkan bahwa rata-rata berat badan sebelum dan sesudah PMT sebesar 7,57 kg dan 8,67 kg. Status gizi sebelum PMT kategori sangat kurang yakni 33 responden (94,30%) dan sesudah PMT kategori kurang sebanyak 22 responden (62,90%). Ada perbedaan berat badan sebelum dan sesudah PMT, yakni mengalami kenaikan sebesar 6,81% dari berat badan sebelum pemberian PMT. Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian makanan tambahan pada balita gizi kurang usia 6–48 bulan terhadap status gizi di Wilayah Puskesmas Sei Tatas Kabupaten Kapuas (p < 0,05).
Kata-kata kunci: Pemberian Makanan Tambahan, balita gizi kurang, status gizi
Penulis: Edvina
Kode Jurnal: jpkesmasdd150739

Artikel Terkait :