Pengelolaan Lingkungan pada IKM Garam Konsumsi Beryodium di Kabupaten Rembang


Abstract: Perkembangan aktivitas industri terutama sektor IKM selain memberikan sumbangan terhadap perkembangan ekonomi, juga memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rekomendasi pengelolaan lingkungan yang bisa diterapkan pada industri garam konsumsi beryodium dengan menggunakan pendekatan 1E4R (Elimination, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) serta penerapan good house keeping (GHK). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode kualitatif dengan observasi partisipatif. Teknik pengumpulan data melalui pengukuran, wawancara, observasi serta kajian literatur. Berdasarkan penelitian Keluaran Bukan Produk  yang ditimbulkan dari proses produksi garam beryodium antara lain: ceceran garam, garam pecah, garam gosong, blothong sisa proses pencucian, air sisa proses pencucian, emisi udara, ceceran oli dari mesin diesel dan kebisingan. Hasil pengujian limbah cair menunjukkan parameter TSS dan TDS sudah melampau Baku Mutu yang dipersyaratkan. Penerapan 1E4R dalam pengelolaan lingkungan pada IKM garam antara lain; penggantian mesin diesel dengan motor listrik; reuse cairan pencuci garam bahan baku; recycle blotong dan air sisa pencucian dengan metode rekristalisasi menjadi garam beryodium serta recovery sisa garam di sekitar mesin produksi. Good house keeping yang bisa diterapkan antara lain: mengontrol penerapan SOP, pelaksanaan material handling yang baik dengan penggunaan ember plastik, mempercepat proses pembongkaran garam briket setelah proses pengovenan serta penerapan prinsip FIFO serta pemakain Alat Pelindung Diri yang sesuai.
Kata kunci: Industri Garam Beryodium, Keluaran Bukan Produk, Pengelolaan Lingkungan, Good House Keeping
Penulis: Muhamad Syarifudin Edy Nugroho, Purwanto, Suherman
Kode Jurnal: jpkesmasdd160541

Artikel Terkait :