PENILAIAN DAN MANAJEMEN RISIKO TIMBAL DI UDARA PADA ANAK SEKOLAH DASAR PESISIR KOTA MAKASSAR
Abstract: Timbal bersifat
neurotoksik akumulatif. Timbal dapat meracuni lingkungan yang berdampak pada
seluruh sistem tubuh. Pada anak-anak, timbal menurunkan tingkat kecerdasan,
pertumbuhan, pendengaran, menyebabkan anemia, dan dapat menimbulkan gangguan
pemusatan perhatian dan gangguan tingkah laku. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menentukan seberapa besar laju asupan, durasi pajanan, frekuensi pajanan
dan tingkat risiko kesehatan (Risk Quotient/RQ) paparan timbal (Pb) pada anak
SD. Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Kota Makassar pada lima
kecamatan yaitu kecamatan, Tamalate, Mariso, Ujung Tanah, Tallo dan
Biringkanaya. Jenis Penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan
rancangan analisis risiko kesehatan lingkungan.Jumlah asupan (Ink) timbal (Pb)
dalam udara pada responden untuk perhitungan risiko penyakit karsinogen adalah
0,0103 μg/kg/hari dan untuk risiko penyakit non karsinogen adalah 0,0242
μg/kg/hari. Mayoritas responden memiliki nilai RQ>1, yaitu RQ 2,594 untuk
pajanan risiko karsinogen dan RQ 6,054 untuk risiko non karsinogen.
Kesimpulannya Adalah Anak sekolah dasar yang menghirup Udara yang tercemar Pb,
lebih banyak berisiko, yaitu RQ>1 daripada yang tidak berisiko RQ<1, baik
pada RQ karsinogen maupun non karsinogen.
Keywords: Penilain risiko,
timbal, neurotoksik
Penulis: Agus Bintara Birawida
Kode Jurnal: jpkesmasdd160333