PERBEDAAN EFEK LATIHAN MEDICINE BALL DAN CLAPPING PUSH UP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN PEMAIN BULUTANGKIS REMAJA USIA 13 – 16 TAHUN
Abstrak: Penelitian ini adalah
penelitian eksperimental lapangan dengan rancangan penelitian yang digunakan
adalah two group pre test – post test design yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh latihan medicine ball dan clapping push up terhadap daya ledak otot
lengan pemain bulutangkis remaja usia 13 – 16 tahun berjumlah 36 orang
laki-laki dikelompokkan secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok K1
sebagai kelompok latihan medicine ball dan K2 kelompok latihan clapping push
up. Perlakuan pada penelitian ini adalah latihan medicine ball dengan
intensitas 70-80%, 2-3 set, 8-15 repetisi, istirahat tiap set 2 menit dan
latihan clapping push up 2-3 set, 8-12 repetisi, istirahat tiap set 2 menit
yang dilakukan selama 6 minggu. Yang menjadi variabel dalam penelitian ini
adalah latihan medicine ball, latihan clapping push up dan daya ledak otot
lengan. Hasil yang didapat pada daya ledak otot lengan sebelum latihan pada
kelompok medicine ball (K1) (5,727±0,956 meter) dan kelompok clapping push up
(K2) (5,155±1,137). Rata-rata daya ledak otot lengan setelah latihan pada
kelompok medicine ball (K1) (7,183±0,937) dan kelompok clapping push up (K2)
(5,944±1,121). Hasil dari penelitian ini latihan medicine ball dapat
meningkatkan daya ledak otot lengan, latihan clapping push up dapat
meningkatkan daya ledak otot lengan, latihan medicine ball lebih meningkatkan
daya ledak otot lengan pemain bulutangkis remaja usia 13 – 16 tahun
dibandingkan latihan clapping push up.
Kata kunci: latihan medicine
ball, latihan clapping push up, daya ledak otot lengan
Penulis: Nurul Fithriati
Haritsa, Bambang Trisnowiyanto
Kode Jurnal: jpkesmasdd160496