PERBEDAAN PENGARUH ANTARA KRISTALOID DAN KOLOID TERHADAP PERUBAHAN ELEKTROLIT (Na, K, Cl)
Abstrak: Cairan tubuh manusia
sekitar 60% dari berat badan (BB) tubuh yang terdiri dari elektrolit dan non
elektrolit. Resusitasi cairan pada pasien operasi harus dimonitoring dengan
baik untuk menghindari terjadinya gangguan keseimbangan asam basa tubuh.
Pemberian cairan pada pasien yang akan operasi, khususnya section caesaria
(SC). Monitoring elektrolit pasien yang menjalani operasi penting dilakukan.
Penulis tertarik untuk melakukanpenelitian mengenai pengaruh pemberian cairan
kristaloid dan koloid sebagai cairan pengganti pasien yang menjalani operasi.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pengaruh antara kristaloid
dan koloid terhadap perubahan elektrolit (Na, K, Cl) pasca operasi sectio
caesaria. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Pusat RSUD Dr. Moewardi
Surakarta, dimulai pada bulan Juni sampai September 2015. Jenis penelitian
eksperimental berupa uji klinik dengan desain single blind pre and post test
accidental control trial pada pasien yang menjalani operasi sectio caesaria
elektif dan emergensi sebagai subyek penelitian. Kelompok penelitian dibagi
menjadi dua yaitu kelompok Kristaloid (K1), dan Koloid (K2). Terdapat perbedaan
yang signifkan kadar elektrolit (Na, K, dan Cl) sebelum dan sesudah perlakuan
pada kelompok yang diberi cairan ringerfundin dimana terjadipenurunan kadar Na
= 2,0% , K = 12,1% , dan Cl = 3,2%. Ringerfundin dan tetraspan sama-sama dapat
mencegah turunnya elektrolit pada pasien operasi (p>0,05). Pada kelompok
ringerfundin terjadi penurunan/perubahan kadar elektrolit yang signifkan
(p<0,05), sedangkan pada kelompok tetraspan kadar elektrolit tidak terjadi
penurunan/perubahan signifkan (p>0,05) sehingga dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan pengaruh pemberian ringerfundin dan tetraspan terhadap
perubahan kadar elektrolit.Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat
perbedaan pengaruh pemberian ringerfundin dan tetraspan terhadap perubahan
kadar elektrolit dimana pemberian tetraspan sebagai cairan perioperatif dapat
mempertahankan keseimbangan kadar elektrolit tubuh lebih baik daripada cairan
ringerfundin
Kata kunci: Ringerfundin,
Tetraspan, Kadar Elektrolit
Penulis: Maya Sapti
Puspitosari, Hari Wujoso, Marthunus Judin
Kode Jurnal: jpkesmasdd160493