PERILAKU MEROKOK PEGAWAI PASCA PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DI KANTOR WALIKOTA MAKASSAR
Abstract: Perilaku merokok di
sembarang tempat dapat menimbulkan asap yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Untuk menanggulangi hal ini pemerintah Kota Makassar menerapkan kawasan tanpa
rokok. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku merokok pegawai pasca
penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) di kantor walikota Makassar. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan
fenomenologi. Penentuan informan menggunakan metode snowball dengan jumlah
delapan belas informan dari tiga unit kerja, yaitu Badan Narkotika Kota Makassar,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Badan Satuan Polisi Pamong Praja.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen.
Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode dan member check. Data
dianalisis dengan menggunakan content analysis dan disajikan secara naratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mempunyai niat untuk mengubah
perilaku merokok sebelum penerapan KTR dan setelah penerapan KTR tidak
merasakan pengaruhnya terhadap niat. Dukungan sosial diperoleh informan, yaitu
dukungan informasi bersumber dari keluarga, teman serta atasan. Informan
merasakan kemudahan menjangkau informasi dan fasilitas KTR. Otonomi pribadi,
yaitu perubahan perilaku dialami dua informan. Situasi yang memungkinkan, yaitu
dengan adanya tanda dilarang merokok. Kesimpulan penelitian adalah perilaku
merokok pegawai dipengaruhi oleh niat, dukungan sosial, keterjangkauan
informasi, dan situasi yang memungkinkan agar memengaruhi otonomi pribadi
pegawai untuk mengubah perilaku merokoknya.
Keywords: Merokok, pegawai,
kawasan tanpa rokok
Penulis: Ismariani, Indra
Fajarwati, Suriah
Kode Jurnal: jpkesmasdd150601