SISTEM DIAGNOSA LEVEL ASMA MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM
ABSTRAK: Tulisan ini membahas
tentang fuzzy inference system untuk proses diagnosa level asma. Proses diagnose
dilakukan dari gejala-gejala yang timbul pada penderita asma. Proses input,
hasil, serta metodologi dalam pembuatan sistem dikerjakan dengan fokus dan
teliti, sehingga sistem ini diharapkan valid dan layak digunakan untuk diagnosa
medis. Metode: Metodologi dalam sistem meliputi knowledge base, fuzzyfier,
inference engine. Dengan gejala yang digunakan pada diagnosa sistem antara lain
sesak napas, mengi, tingkat kewaspadaan/gejala unik, tingkat pernapasan,
tingkat bicara, denyut nadi/menit, serta PEF setelah bronkodilator. Dan hasil
keluaran dari diagnosa yaitu level asma yang diderita pasien dari ringan,
sedang, berat hingga RAI/gagal napas. Kinerja sistem telah diuji di Rumah Sakit
Pertamina Cilacap dengan 20 pasien penderita asma. Perbandingan antara hasil
sistem dan ahli medis atau dokter yang telah menangani pasien asma. Hasil: Dari
hasil uji sistem didapatkan 90% sesuai dengan diagnosa dokter. Diskusi: Sistem
ini diharapkan dapat membantu ahli medis atau dokter dalam membantu diagnosa
level asma pada pasien.
Kata kunci: fuzzy inference
system, diagnosa, level asma
Penulis: Kholida Hanum,
Subiyanto
Kode Jurnal: jpkesmasdd150667

Artikel Terkait :
Jp Kesmas dd 2015
- PERAN SERTA RUMAH SAKIT SWASTA DALAM PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA PDHI
- Konsumsi fast food dan soft drink sebagai faktor risiko obesitas pada remaja
- Perbedaan proporsi stunting pada anak usia 12-24 bulan berdasarkan pemanfaatan pelayanan posyandu di Kabupaten Jayapura, Papua
- Pengaruh pendidikan gizi dalam upaya meningkatkan kepatuhan konsumsi zat besi melalui kelas ibu hamil
- Estimasi asupan indeks glikemik dan beban glikemik dengan kontrol gula darah pasien diabetes melitus tipe 2
- Tingkat kecemasan, asupan makan, dan status gizi pada lansia di Kota Yogyakarta
- Asupan gizi dan status gizi vegetarian pada komunitas vegetarian di Yogyakarta
- Persepsi ibu tentang makanan obesogenis sebagai faktor risiko obesitas pada anak sekolah dasar
- Pengaruh pendidikan kesehatan melalui short message service (sms) dan booklet tentang obesitas pada remaja overweight dan obesitas
- Pemberian ekstra jus putih telur terhadap kadar albumin dan Hb pada penderita hipoalbuminemia
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja
- Gerakan sarapan sehat anak sekolah (sarasehan) untuk peningkatan pengetahuan ibu tentang sarapan sehat anak sekolah
- Efek minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap VO2maks atlet sepak bola
- Sindrom metabolik pada remaja obes: prevalensi dan hubungannya dengan kualitas diet
- Obesitas, body image, dan perasaan stres pada mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta
- Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa plasma menggunakan tes toleransi glukosa oral
- Efektivitas minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap hitung jenis leukosit pada atlet sepak bola
- Thermogenic effect and substrate oxidation of protein from animal and plant sources in adults
- Asupan makan DASH-like diet untuk mencegah risiko hipertensi pada wanita prediabetes
- Persepsi tubuh dan gangguan makan pada remaja
- Perilaku orang tua dalam pemberian makan dan status gizi anak usia 2-5 tahun
- Asupan seng dan status seng yang rendah sebagai faktor risiko kejadian infeksi filariasis (studi kasus di kota pekalongan)
- Efek pemberian ekstrak klorofil daun pepaya (carica papaya, linn.) terhadap kadar ast dan alt serum
- Tepung ubi kayu (manihot esculenta) dan tepung tempe kedelai mempengaruhi pengembangan volume dan mutu gizi protein roti tawar
- Pengaruh pemberian ekstrak jamur merang (volvariella volvacea) terhadap kadar kolesterol total, enzim lppla2 dan mda darah