Analisis Pelaksanaan Rujukan Berjenjang Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kasus Kegawatdaruratan Maternal Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di 3 Puskesmas Perawatan Kota Bengkulu
ABSTRAK: Didalam BPJS diatur
juga system rujukan kesehatan, yang merupakan manajemen utilisasi pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sumber daya, dapat
ditinjau dari penyedia kesehatan maupun penerima kesehatan. Perlunya optimalisasi
kepatuhan pelaksanaan sistem rujukan berjenjang: primer, sekunder dan tersier
agar efektifitas dan efisiensi berjalan optimal. Proses rujukan berjenjang pada
pasien maternal di kota Bengkulu masih tinggi, terutama kasus kegawatdaruratan
maternal hal ini tidak dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama
dan masih adanya ibu hamil yang berusia < 20 tahun dan ibu-ibu hamil
usia> 35 tahun yag menjadi resiko tinggi dari kehamilan tersebut dan juga
keinginan dari pasien untuk melakukan USG yang tidak tersedia di puskesmas.
Tingginya rujukan pasien BPJS akan berdampak pada peningkatan pemanfaatan
fasilitas pelayanan tingkat lanjutan, maka akibatnya akan terjadi pembengkakan
biaya pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan lanjutan.
Tujuan: Menganalisis pelaksanaan rujukan berjenjang FKTP kasus
kegawatdaruratan maternal peserta BPJS Kesehatan pada 3 Puskesmas perawatan di
Kota Bengkulu.
Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat
case studies. Penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Data
primer diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview)
kepada petugas medis di puskesmas dan pasien. Aspek yang dikaji pada penelitian
ini yaitu Severity level, ketersediaan sumber daya manusia kesehatan,
ketersediaan obat-obatan, ketersediaan alat-alat medis, ketersediaan fasilitas
kesehatan dan akses menuju rumah sakit.
Hasil: Dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan petugas medis,
pasien dan pihak manajemen atau dokter dari 3 puskesmas menjadi tempat
penelitian di peroleh informasi bahwa dari ke 6 (enam) aspek tersebut ada 4
aspek antara lain persepsi petugas tentang ketersediaan sumber daya manusia
kesehatan, ketersediaan obat-obatan, ketersediaan alat-alat medis, ketersediaan
fasilitas kesehatan menjadi kendala yang sering dan di buktikan oleh hasil
observasi obat-obatan dan alat-alat yang tersedia di puskesmas. Sedang kan pada
aspek severity level dan Akses menuju RS tidak ditemukannya kendala.
Kesimpulan: Persepsi petugas medis dilihat dari pemahaman diagnosa dan
severity level dan akses menuju RS tidak mengalami kendala. Sedangkan pada
persepsi petugas mengenai SDM, Ketersediaan obat-obatan, ketersediaan alat-
alat kesehatan dan Fasilitas kesehatan masih diperlukan adanya bantuan dari
berbagai pihak yang terkait dalam memperbaiki untuk melengkapi kendala dihadapi
di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Kata Kunci: Rujukan berjenjang, Kegawatdaruratan maternal, BPJS
Penulis: Putri Hidayati
Kode Jurnal: jpkesmasdd170551