Analisis Risiko Paparan Hidrogen Sulfida (H2S) pada Peternak Ayam Broiler di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang Tahun 2016
Abstrak: Hidrogen sulfida
(H2S) merupakan gas yang memiliki karakteristik berbau telur busuk, tidak
berwarna, beracun dan sangat mudah terbakar. Gas ini digolongkan ke dalam
asphyxiant karena efek utamanya adalah melumpuhkan pusat pernafasan. Gas
hidrogen sulfida dari usaha peternakan ayam broiler, berupa emisi feses ayam
broiler yang pada saat penumpukan terjadi proses dekomposisi oleh
mikroorganisme membentuk gas sulfida. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui besar risiko paparan hidrogen sulfida berdasarkan pajanan realtime
dan lifetime pada peternak ayam broiler yang ada di Kecamatan Maiwa Kabupaten
Enrekang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
survei yang bersifat deskriptif serta menggunakan metode Analisis Risiko
Kesehatan Lingkungan (field study). Penelitian ini dilakukan pada peternakan
ayam broiler yang terdapat di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang. Sampel subyek
dalam penelitian ini adalah semua peternak ayam broiler yang ada di Kecamatan
Maiwa sebanyak 24 orang dan sampel obyek adalah udara ambient di dalam kandang
ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi H2S di dalam
kandang peternakan ayam broiler Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang tahun 2016
yaitu 0,13331 ppm. Rata-rata laju asupan udara yang mengandung H2S pada
peternak ayam broiler yaitu 3,8733 m3/hari. Rata-rata durasi paparan gas H2S
pada peternak ayam broiler yaitu 2,29 tahun. Rata-rata berat badan peternak
ayam broiler yaitu 53,13 kg. Rata-rata besar risiko (RQ) paparan H2S pada
peternak ayam broiler yaitu untuk pajanan realtime 0,6080813 dan pajanan
lifetime 9,1641.Hasil perhitungan RQ dari total sampel 24 responden, diperoleh
untuk pajanan realtime nilai RQ semua responden ≤ 1 yang berarti responden
belum berisiko, sedangkan untuk pajanan lifetime nilai RQ semua responden >
1 yang berarti responden berisiko untuk efek non karsinogenik paparan H2S.
Diharapkan kepada semua pihak baik pemerintah setempat, petugas pelayanan
kesehatan dan peternak ayam broiler untuk melakukan manajemen risiko dari
paparan hidrogen sulfida seperti penambahan kapur pada feses ayam broiler dan
menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.
Kata Kunci: Hidrogen Sulfida, Peternak Ayam Broiler, ARKL
Penulis: Dwi Santy Damayati,
Syahrul Basri, Dewi Sartika
Kode Jurnal: jpkesmasdd170328