Asupan Serat dan IMT Wanita Usia Subur Suku Madura di Kota Malang
Abstrak: Konsumsi serat dapat
berdampak positif terhadap kesehatan, salah satunya dapat menurunkan Indeks
Massa Tubuh (IMT) melalui penurunan berat badan. IMT yang tinggi yaitu >23,0
kg/ m2 menunjukkan status gizi berada pada kondisi gizi lebih. Wanita Usia
Subur (WUS) dengan kondisi gizi lebih dapat memberikan dampak pada siklus
reproduksi wanita seperti infertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara asupan serat dengan IMT pada WUS suku Madura di Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang. Penelitian observasional dengan pendekatan cross
sectional dilaksanakan pada sampel WUS usia 18-44 tahun suku Madura di
Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, selama Februari-Juni 2014. Sampel dipilih
dengan teknik purposive sampling hingga diperoleh sejumlah 91 responden.
Pengukuran tinggi badan dan berat badan dilakukan untuk memperoleh data IMT,
sedangkan data asupan serat diperoleh dengan metode weighed food record pada
satu hari biasa dan satu hari akhir pekan. Hasil penelitian menunjukkan
rata-rata asupan serat sebesar 7,16±3,13 g/ hari. Proporsi status gizi
responden yaitu 6,6% gizi kurang, 28,6% normal, 30,8% overweight, dan 31,4%
obesitas. Berdasarkan uji korelasi Pearson, diperoleh hubungan positif yang
sangat lemah dan tidak signifikan antara asupan serat total dengan nilai IMT
(p= 0,255 dan r= 0,121).
Kata kunci: asupan serat,
indeks massa tubuh, wanita usia subur, suku Madura
Penulis: Karina Muthia Shanti,
Sri Andarini, Mira Mutiyani, Nia Novita Wirawan, Widya Rahmawati
Kode Jurnal: jpkesmasdd170184