BERAT BADAN LAHIR RENDAH BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI BESI DI WILAYAH PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS


Abstrak: Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan penyakit nutrisi yang banyak terjadi di seluruh dunia, hal ini berpengaruh kepada perempuan pada masa reproduksi dan anak- anak usia kurangdari 5 tahun dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti penurunan kecerdasan dan perkembangan motorik serta perilaku. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa ADB berkaitan dengan prematur atau bayi berat badan lahir rendah (BBLR), jenis kelamin, dan durasi menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berkaitan dengan kejadiananemia defisiensi besi berdasarkan jenis kelamin, riwayat kelahiran prematur atau BBLR , riwayatpemberian ASI Eksklusif dan status gizi pada anak usia 12- 36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jatilawang Kabupaten Banyumas. Penelitian crosssectional, dengan jumlah sampel sebanyak 153balita. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan pengukuran berat badan untuk menilaistatus gizi balita serta pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui kadar Hb dan feritin serum. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian ADB di wilayah Puskesmas Jatilawang sebesar18,4%. Balita dengan jenis kelamin laki- laki memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian ADB (OR: 230,53) dan dengan riwayat kelahiran premature/ BBLR memiliki hubungan yang signifikan besar kedua (OR : 141,32). Sedangkan riwayat pemberian ASI Eksklusif danbalita dengan status gizi kurang memiliki risiko sebesar 61 kali dan 10,4 kali mengalami ADB.Program skrinning anemia defisiensi besi pada anak balita perlu dilakukan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya penanggulangan dini kejadian anemia.
Kata Kunci: Anemia Defisiensi Besi, Jenis Kelamin, Bayi Prematur
Penulis: Sawitri Dewi
Kode Jurnal: jpkebidanandd170070

Artikel Terkait :