Faktor yang Mempengaruhi Rekrutmen Dokter di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buol Tahun 2016
ABSTRAK: Salah satu fungsi
manajemen sumber daya manusia kesehatan adalah melaksanakan rekrutmen. Jumlah
dokter di Kabupaten Buol masih kurang. Pada tahun 2015, jumlah dokter di
Kabupaten Buol adalah sebanyak 15 dokter dengan rincian 9 dokter umum dan 6
dokter gigi, sedangkan standarnya adalah 26 dokter dengan rincian 15 dokter
umum dan 11 dokter gigi. Oleh karena itu, ada kekurangan sebanyak 11 dokter
dengan rincian 6 dokter umum dan 5 dokter gigi. Pada tahun 2016, jumlah dokter
di Kabupaten Buol adalah sebanyak 8 dokter dengan rincian 3 dokter umum dan 5
dokter gigi, sedangkan standarnya adalah 26 dokter dengan rincian 15 dokter
umum dan 11 dokter gigi. Oleh karena itu, ada kekurangan sebanyak 18 dokter
dengan rincian 12 dokter umum dan 6 dokter gigi. Jumlah dokter di Kabupaten
Buol pada tahun 2016 justru semakin berkurang dan semakin jauh dari kebutuhan
standar. Kondisi ini menunjukkan bahwa proses rekrutmen yang dilaksanakan tidak
efektif karena belum mampu memenuhi jumlah standar kebutuhan. Tujuan: Untuk
mengetahui prosedur rekrutmen dokter di Dinas Kesehatan Kabupaten Buol dan
mengidentifikasi faktor yang menghambat rekrutmen dokter di Dinas Kesehatan
Kabupaten Buol. MetodePenelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan penekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah
pihak Dinas Kesehatan dan Dokter yang bekerja di Kabupaten Buol. Kesimpulan:
Permasalahan yang terjadi dalam rekrutmen dokter di Kabupaten Buol adalah
kurangnya jumlah pelamar. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya minat dan
kesediaan dokter untuk bekerja di Kabupaten Buol. Faktor yang mendukung
kesediaan dokter untuk bekerja di Kabupaten Buol adalah kompensasi yang sudah
sesuai dengan standar gaji untuk wilayah terpencil dan penghargaan serta
jenjang karir dimana dokter masih memiliki peluang untuk menjadi PNS dan
mendapatkan promosi pendidikan lebih lanjut. Faktor yang menghambat kesediaan
dokter untuk bekerja di Kabupaten Buol adalah kondisi kerja yang dinilai sangat
berat karena kurangnya jumlah dokter pada Puskesmas rawat inap dan Puskesmas
non rawat inap di Kabupaten Buol serta faktor lingkungan yang lebih luas yang
dirasa sepi dan terpencil dan menjadi hambatan bagi sebagian dokter.
Kata kunci: rekrutmen, seleksi,
dokter
Penulis: Arifandi Arifandi
Kode Jurnal: jpkesmasdd170562

Artikel Terkait :
Jp Kesmas dd 2017
- Analisis Besaran dan Pembayaran Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan terhadap Pengendalian Rujukan di Puskesmas Kota Bengkulu
- Implementasi Kebijakan Remunerasi di Rumah Sakit Pemerintah
- Pelaksanaan Kebijakan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan untuk Tenaga Kontrak Promosi Kesehatan di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sleman Tahun 2016
- Hubungan Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan Peningkatan Cakupan Kunjungan Antenatal K4 di Puskesmas Kota Serang Tahun 2014-2016
- Analisis Pembiayaan Kesehatan Bersumber Pemerintah di Kota Serang Tahun 2014 – 2016
- Analisis Kebijakan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Puskesmas di Kabupaten Bogor Tahun 2016
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rawat Inap Ulang Pasien Skizofrenia pada Era Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Pemda DIY
- Evaluasi Program Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Infeksi Daerah Operasi Pasca SC di Departemen Obsgin RSCM
- Persepsi Bidan Praktek Mandiri terhadap Paket Persalinan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam Keberlanjutan Kerjasama menjadi Provider dalam Jejaring Dokter Keluarga di Kota Bengkulu
- Pengelolaan Sisa Lebih Dana Kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah (Monitoring dan Evaluasi Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia)
- Evaluasi Pengelolaan Sampah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan
- Partisipasi Masyarakat dalam Proses Penyusunan Peraturan Daerah (Studi Kasus Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perbaikan Gizi)
- Evaluasi Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional terhadap Pasien Stroke di RSUP Dr. Sardjito
- Evaluasi Paradigma Fungsi Ekonomi pada Rumah Sakit Elim Rantepao
- Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepesertaan Program JKN di Wilayah Kerja Puskesmas Remaja Kota Samarinda
- Analisis Pelaksanaan Rujukan Berjenjang Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kasus Kegawatdaruratan Maternal Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di 3 Puskesmas Perawatan Kota Bengkulu
- Learning Disabilities dalam Layanan Kesehatan Ibu dan Anak: Studi Kasus di Dinas Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas di Indonesia
- Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Poasia Kota Kendari
- Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Obat Tradisional (IOT) di Jawa Tengah Tahun 2017
- Refleksi Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Pelayanan Kedokteran Gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kota Tangerang Tahun 2017
- Pengorganisasian Chronic Care Model dalam Pengelolaan Keteraturan Kontrol Pasien Pasca Stroke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak
- Penentuan titik potong skor sindroma metabolik remaja dan penilaian validitas diagnostik parameter antropometri: analisis Riskesdas 2013
- Pembiayaan Kesehatan Operasional Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat
- Faktor risiko osteoporosis pada wanita usia 40-80 tahun: status menopause dan obesitas