HUBUNGAN ANTARA AKTIFITAS FISIK DAN HIPERTENSI PADA LANSIA
Abstrak: Aktifitas fisik
adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan
pengeluaran energi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistole dan
diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal tekanan (tekanan sistol
diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg) (Murwani, 2011 :81). Tujuan
penelitian ini mengetahui hubungan aktivitas fisik dan Hipertensi pada Lansia
di Desa Jetiskarangpung, Kalijambe, Sragen. Populasinya adalah lansia dengan
Hipertensi di Desa Jetiskarangpung. Sampel penelitian adalah total populasi
sebanyak 90 lansia. Jenis penelitian Deskriptive korelatif dengan rancangan
cross sectional. Hasil penelitian Aktifitas fisik dari 90 lansia kategori tidak
aktif 13 lansia (14,4 %), kurang aktif 40 lansia (44,4 %), cukup aktif 21
lansia (23,3 %), aktif 16 lansia (17,8 %). Hipertensi Systole, lansia
hipertensi ringan 42 lansia (46,7 %), sedang 37 lansia (41,1 %), dan berat 11
lansia (12,2%). Hipertensi Diastole, ringan 41 lansia (45,6 %), sedang 48
lansia (53,3%). Analisis hubungan menggunakan uji Chi Square, diketahui
koefisien korelasi antara aktifitas fisik dan Hipertensi sistole adalah -0,700,
nilai asymp sig (p) = 0,000, dimana (p) = 0,000 < α =0,05. Koefisien
korelasi antara aktifitas fisik dan Hipertensi diastole adalah -0,038, nilai
asymp sig (p) = 0,002, dimana (p) = 0,002 < α =0,05. Kesimpulannya ada
hubungan antara aktifitas fisik dengan Hipertensi (baik systole maupun
diastole). Semakin aktif aktifitas fisiknya semakin normal tekanan darah baik
pada Hipertensi Sistole maupun Diastole, dan semakin tidak aktif aktifitas
fisiknya semakin tinggi tekanan darah baik pada Hipertensi systole maupun
diastole.
Kata Kunci: Aktifitas fisik, hipertensi, lansia
Penulis: Sri Iswahyuni
Kode Jurnal: jpkesmasdd170177