KEPATUHAN TERAPI BERBASIS INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK ENDOKRINOLOGI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
ABSTRAK: Diabetes melitus
dapat menimbulkan masalah yang signifkan terhadap kualitas hidup melalui
peningkatan risiko terjadinya berbagai komplikasi. Kurangnya pengetahuan
mengenai penyakit dan pengobatan, ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan dan
ketidakpuasan terhadap terapi juga ikut berkontribusi terhadap rendahnya control
glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kepatuhan terapi
berbasis insulin dan hubungannya dengan kontrol glukosa darah (nilai HbA1c).
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dimana pengambilan
data dilakukan secara prospektif dengan melakukan purposive sampling pasien DM
tipe 2 di poliklinik endokrinologi RSUP DR. Sardjito selama November 2011-Januari
2012. Data kepatuhan terapi diperoleh dengan kuesioner MMAS-8 dan data kontrol
glukosa darah diperoleh melalui pemeriksaaan nilai HbA1c. Kuesioner diisi oleh
subyek penelitian sebanyak 109 responden kemudian dianalisis menggunakan
analisis bivariat yaitu uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang patuh terhadap terapi
hanya 41,3% sedangkan yang lain 58,7% dianggap tidak patuh terhadap terapi.
Selain itu responden dengan kontrol glikemik baik (<6,5%) hanya 41,3% sedangkan
yang lain 58,7% dianggap glikemiknya belum terkontrol dengan baik. Terdapat
hubungan yang negative dan signifkan antara jenis terapi dengan tingkat
kepatuhan (r=-0,449; p<0,05). Terdapat hubungan yang negatif dan signifkan
antara durasi penyakit dengan tingkat kepatuhan (r=-0,584; p<0,05). Terdapat
hubungan yang positif dan signifkan antara tingkat kepatuhan terapi dengan
nilai HbA1c (r=0,931; p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan terapi
berbasis insulin masih harus ditingkatkan dan meningkatnya kepatuhan terapi
dapat meningkatkan control nilai HbA 1c.
Kata kunci: Diabetes melitus,
kepatuhan terapi, dan nilai HbA1c.
Penulis: Risya Mulyani
Kode Jurnal: jpfarmasidd120353