KORELASI ANTARA KADAR VITAMIN D DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI
ABSTRACT: Program Pembangunan
Kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan
derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
kesehatannya yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal
ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI tahun 2007 sebesar
228/100.000 Kelahiran Hidup (KH) meningkat menjadi 359 /100.000 KH. Penyebab
langsung kematian ibu adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas seperti perdarahan, preeklamsi/eklamsi dan
infeksi. Preeklamsi merupakan gangguan
multifaktorial. Beberapa penelitian memperlihatkan adanya bukti yang mendukung
tentang kadar vitamin D yang berperan untuk terjadinya komplikasi kehamilan.
Sumber vitamin D berasal dari sintesis endogen (matahari) dan sintesis eksogen
(makanan). Sinar ultraviolet dapat mengubah pre vitamin D menjadi vitamin D3. Indonesia terletak didaerah
tropis yang kaya akan sinar ultraviolet, tetapi masih banyak ibu hamil yang
menderita preeklamsi, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah menganalis
hubungan antara kadar vitamin D dengan kejadian preeklamsi. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu hamil yang di diagnosis preeklamsi dan di
diagnosis hamil normal yang melakukan pemeriksaan di RSUD H.M. Rabain dan empat puskesmas di wilayah kabupaten Muara
Enim. Total sampel 76 orang yang terdiri dari 38 orang kelompok kasus dan 38
orang kelompok kontrol. Rancangan penelitian dengan metode analitik yang
dilakukan secara cross sectional. Analisis hasil dengan uji korelasi Point
Biserial. Hasil penelitian dengan uji korelasi Point Biserial menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan antara kadar vitamin D dengan kejadian preeklamsi
dengan nilai p 0,052. Simpulan dalam
penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara kadar vitamin D dengan
kejadian preeklamsi awitan dini. Kadar vitamin D berkaitan dengan awitan lanjut pada kejadian preeklamsi
yang merupakan bagian dari faktor maternal, disamping itu kejadian preeklamsi
sampai saat ini dipengaruhi oleh etiopatogenesis yang kompleks.
KEYWORDS: Kadar vitamin D;
kehamilan; preeklamsi
Penulis: Ekadewi Retnosari,
Wiryawan Permadi, Elsa Pudji Setiawati, Farid Husin, Johanes Cornellius Mose,
Udin Sabarudin
Kode Jurnal: jpkebidanandd150456