PEMAHAMAN MENGENAI DIET GLUTEN FREE CASEIN FREE (GFCF) SERTA PENERAPANNYA PADA ANAK AUTIS TINGKAT SEKOLAH DASAR DI SLB C YAKUT PURWOKERTO
ABSTRAK: Sekitar 60%
penyandang autis mempunyai gangguan sistem pencernaan akibat alergi makanan.
Gangguan sistem pencernaan ini mengakibatkan terjadinya kebocoran usus (Leaky
Gut). Dampak leaky gut pada autis menyebabkan produksi hormon sekretin terhambat.
Sebagai akibat, protein susu sapi (casein) dan gandum (gluten) tidak dapat
dicerna dengan sempurna, karena protein tersebut tidak berubah menjadi asam
amino tetapi menjadi peptida yang seharusnya dibuang lewat urin, akan tetapi
pada anak autis peptida ini diserap kembali oleh tubuh dan masuk ke otak dan
diubah oleh reseptor opioid menjadi morfin. Untuk itu anak autis harus
membatasi asupan makanan dari gluten dan kasein, agar tidak membuat anak
hiperaktif dan tantrum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran
pemahaman ibu mengenai diet GFCF serta sejauh mana ibu menerapkan diet tersebut
pada anaknya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, jenis
deskriptif dengan wawancara mendalam kepada 6 informan utama dan 11 informan
pendukung. Hasil menunjukkan bahwa ibu pada awalnya tidak memahami dan
mengetahui mengenai diet GFCF. Setelah mendapatkan informasi dari terapi,
dokter, psikolog dan guru sekolah ibu menjadi paham mengenai diet GFCF dengan
dibuktikan ibu sudah mengetahui makanan apa saja yang harus dibatasi. Namun ibu
belum bisa menerapkan diet GFCF di kehidupan sehari-hari yang dibuktikan dengan
anak masih sering mengonsumsi makanan berbahan dasar tepung dan susu. Hal ini
juga dibuktikan dalam form Food Frequency Quetionnaire (FFQ) Qulitative.
Tingkat pemahaman ibu mengenai diet GFCF sudah baik, namun dari 6 informan
utama belum bisa melakukan diet GFCF dengan baik dan secara ketat.
Kata Kunci: Autis, Diet Gluten Free Casein
Free, tepung dan susu
Penulis: yukika fatma
Kode Jurnal: jpkesmasdd170129