PEMBERDAYAAN KADER DALAM APLIKASI, SOSIALISASI DDTK (DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG) DAN ANTICIPATORY GUIDANCE DI KECAMATAN WONODADI


Abstrak: Di Indonesia, jumlah balita 10% dari jumlah penduduk, di mana prevalensi gangguan perkembangan 12,8% s/d 16% , sehingga dianjurkan melakukan skrining tumbuh kembang pada setiap anak, sedangkanangka kematian anak akibat kecelakaan, keracunan dan trauma tercatat 7,3 % dan merupakan salah satudari lima penyebab kematian anak tertinggi pada tahun 1992. Dari hasil wawancara dengan beberapa kader posyandu diketahui bahwa kader belum pernah mendapatkan pelatihan terkait dengan DDTK dan anticipatory guidance. Tujuan kegiatan ipteks bagi masyarakat ini adalah untuk memberdayakan kader dalam aplikasi, sosialisasi deteksi dini tumbuh kembang anak Metode ipteks bagi masyarakat ini adalah dengan bekerjasama dengan 2 orang mitra yaitu Bidan Desa Kebonagung dengan jumlah kader 25 orang dan bidan Desa Wonodadi dengan jumlah kader sebanyak 30 orang . Metode kegiatan ini adalah dengan memberikanpre test terlebih dahulu, pelatihan DDTK dengan metode ceramah, diskusi, simulasi dan aplikasi penilaian DDTK di TK, pendampingan dan evaluasi kegiatan pelatihan dan kegiatan posyandu. Hasil evaluasi proses pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan sebagian besar baik pada kader kedua mitra, keterampilan sebagian besar kader terampil sedangkan evaluasi kegiatan pendampingan pada kegiatan posyandu, sebagian besar posyandu sudah mendokumentasikan pengukuran tinggi badan, berat badan, status nutrisi, sedangkan untuk DDTK dengan KPSP terdokuemntasi tapi tidak lengkap. Agar kegiatanpenilaian dan dokumentasi penilaian DDTK dan sosialisasi anticipatory guidance dapat berjalan lancar,maka diharapkan mitra, perangkat desa dan kepala Puskesmas Wonodadi membuat komitmen dalam pemantauan kegiatan.
Kata Kunci: DDTK, anticipatory guidance, kader, Anak
Penulis: Erni Setiyorini, Yeni Kartika Sari
Kode Jurnal: jpkebidanandd150524

Artikel Terkait :