Penetapan Kadar Genistein Biji Kedelai (Soya max Piper) Lokal dan Impor Secara Densitometri Lapis Tipis dan KCKT
Abstract: Biji kedelai (Soya
max Piper) impor sangat banyak digunakan di Indonesia terutama sebagai bahan
baku utama makanan olahan seperti tahu dan tempe. Genistein, senyawa isoflavon
dalam biji kedelai, dilaporkan memiliki aktivitas estrogenik dan antioksidan kuat.
Penelitian ini bertujuan menetapkan kadar genistein biji kedelai lokal dan
impor serta menemukan metode penetapan kadar tanpa preparasi sampel yang dapat
dikerjakan dalam waktu singkat. Simplisia biji kedelai diekstraksi dengan cara
panas menggunakan metanol. Sebagian simplisia didelipidasi terlebih dahulu
dengan n-heksana sebelum diekstraksi. Kadar genistein ditetapkan secara
densitometri lapis tipis dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Secara
berurutan, kadar genistein biji kedelai lokal dan impor ditetapkan secara
densitometri lapis tipis adalah 19,51±4,59 μg/g dan 21,69±3,98 μg/g. Sedangkan
secara KCKT adalah 19,99±3,79 μg/g dan 21,12±3,19 μg/g. Kadar genistein biji
kedelai lokal dan impor secara densitometri lapis tipis dan KCKT tidak berbeda
bermakna pada aras keberartian 0,05.
Kata kunci: Soya max, kedelai,
genistein
Penulis: Siti Kusmardiyani,
Asri Dwijayanti, Komar Ruslan Wirasutisna
Kode Jurnal: jpfarmasidd120309