PENGARUH KONSENTRASI GELLING AGENT CARBOMER 934 DAN HPMC PADA FORMULASI GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA PUNGGUNG KELINCI
Abstract: Lendir bekicot
mengandung glycosaminoglycan yang dapat menyembuhkan luka bakar. Sediaan ini
dapat dibuat dalam bentuk gel. Perbedaan viskositas gel dapat dipengaruhi oleh
gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
carbomer 934 dan HPMC pada formulasi gel lendir bekicot terhadap viskositas dan
kecepatan penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian sama subyek menggunakan 12 ekor kelinci jantan New Zealand yang
dicukur bulu punggungnya dan dibagi menjadi 6 area perlakuan, yaitu menggunakan
kontrol positif (Bioplasenton), kontrol negatif (lendir bekicot), kontrol basis
dan 3 formula gel lendir bekicot dengan basis carbomer 934 konsentrasi 3, 5 dan
7% dan untuk basis HPMC dengan variasi konsentrasi 6, 8 dan 10%. Tiap area
perlakuan diinduksi luka bakar dengan penginduksi panas berdaya 40 W, 220 V dan
suhu 800C, jarak antar luka 5 cm dan diameter luka 2 cm. Waktu penyembuhan luka
bakar dihitung setelah semua luka tertutup oleh jaringan baru. Data diuji statistik
Anava satu jalan, dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Semakin
tinggi konsentrasi basis, maka viskositas semakin tinggi serta waktu
penyembuhannya semakin lama. Sediaan gel lendir bekicot dengan basis carbomer
934 konsentrasi 3% lebih efektif menyembuhkan luka bakar dibanding konsentrasi
5% dan 7%, yang ditunjukkan dengan waktu penyembuhan luka bakar yaitu 12,50 +
0,54 hari. Sedangkan gel lendir bekicot dengan basis HPMC 6% lebih efektif
dalam menyembuhan luka bakar yaitu 12,67 +0,33 hari.
Kata kunci: Achatina fulica,
Carbomer 934, HPMC, luka bakar
Penulis: Tanti Azizah Sudjono
Kode Jurnal: jpfarmasidd120260