Pengelolaan Sisa Lebih Dana Kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah (Monitoring dan Evaluasi Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia)
ABSTRAK: Selama dua tahun
penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), banyak regulasi
nasional dan daerah yang telah diterbitkan dan direvisi. Walaupun demikian,
belum ada kejelasan regulasi dalam pengelolaan sisa lebih kapitasi. Tingginya
kapitasi aktual sejalan dengan rendahnya rasio utilisasi yang pada akhirnya
berpotensi menimbulkan sisa lebih kapitasi. Belum terintegrasinya pengelolaan
keuangan daerah dan sisa lebih dana kapitasi menjadi tantangan Puskesmas untuk
mengakomodir kebutuhan operasional pelayanan.
Tujuan: Menganalisis potensi dan pengelolaan sisa lebih kapitasi JKN di
Puskesmas beserta faktor-faktor determinannya.
Metode: Studi kasus dengan rancang bangun cross sectional ini menggunakan
pendekatan riset implementasi. Sejumlah 492 sampel dari 13 regional dan 26
kabupaten/ kota ditentukan secara multistage random sampling. Data primer
dikumpulkan melalui serangkaian wawancara dan FGD menggunakan kuesioner
terstandar. Variabel yang menjadi data sekunder (2014-2015) dikumpulkan dari
Puskesmas dan BPJS Kesehatan. Data kualitatif dianalisis dengan pendekatan
tematik, sementara data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan analitik
menggunakan uji komparasi dan uji korelasi.
Hasil: Alokasi pemanfaatan dana kapitasi, distribusi kepesertaan, aspek
geografis, waktu pelayanan, rasio dokter terhadap peserta, angka kontak, total
penerimaan Puskesmas berkorelasi terhadap sisa lebih dana kapitasi dan capaian
indikator komitmen pelayanan. Perencanaan, penganggaran, dan pencairan sisa
lebih dana kapitasi mengikuti mekanisme APBD baik induk maupun perubahan;
sehingga tidak dapat digunakan secara langsung oleh Puskesmas tanpa pengajuan,
rekonsiliasi, dan pengesahan dokumen anggaran dari Pemda. Walaupun demikian,
sebagian besar Puskesmas belum mengelola sisa lebih dana kapitasi karena tidak
ada Peraturan Daerah dan pedoman teknis pelaksanaan.
Kesimpulan: Intervensi dapat mempertimbangkan variabel yang memiliki
nilai korelasi signifikan, baik terhadap sisa lebih dana kapitasi dan capaian
komitmen pelayanan. Selain perlu adanya evaluasi fund channeling; penguatan
regulasi sebaiknya juga diikuti dengan optimalisasi peran BPJS Kesehatan,
Dinkes, dan stakeholder lainnya untuk mendukung penerapan strategic purchasing.
Kata Kunci: sisa lebih,
kapitasi, JKN
Penulis: M Faozi Kurniawan
Kode Jurnal: jpkesmasdd170557

Artikel Terkait :
Jp Kesmas dd 2017
- Analisis Besaran dan Pembayaran Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan terhadap Pengendalian Rujukan di Puskesmas Kota Bengkulu
- Implementasi Kebijakan Remunerasi di Rumah Sakit Pemerintah
- Pelaksanaan Kebijakan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan untuk Tenaga Kontrak Promosi Kesehatan di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sleman Tahun 2016
- Hubungan Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan Peningkatan Cakupan Kunjungan Antenatal K4 di Puskesmas Kota Serang Tahun 2014-2016
- Analisis Pembiayaan Kesehatan Bersumber Pemerintah di Kota Serang Tahun 2014 – 2016
- Faktor yang Mempengaruhi Rekrutmen Dokter di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buol Tahun 2016
- Analisis Kebijakan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP Puskesmas di Kabupaten Bogor Tahun 2016
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rawat Inap Ulang Pasien Skizofrenia pada Era Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Pemda DIY
- Evaluasi Program Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Infeksi Daerah Operasi Pasca SC di Departemen Obsgin RSCM
- Persepsi Bidan Praktek Mandiri terhadap Paket Persalinan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam Keberlanjutan Kerjasama menjadi Provider dalam Jejaring Dokter Keluarga di Kota Bengkulu
- Evaluasi Pengelolaan Sampah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan
- Partisipasi Masyarakat dalam Proses Penyusunan Peraturan Daerah (Studi Kasus Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perbaikan Gizi)
- Evaluasi Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional terhadap Pasien Stroke di RSUP Dr. Sardjito
- Evaluasi Paradigma Fungsi Ekonomi pada Rumah Sakit Elim Rantepao
- Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepesertaan Program JKN di Wilayah Kerja Puskesmas Remaja Kota Samarinda
- Analisis Pelaksanaan Rujukan Berjenjang Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kasus Kegawatdaruratan Maternal Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di 3 Puskesmas Perawatan Kota Bengkulu
- Learning Disabilities dalam Layanan Kesehatan Ibu dan Anak: Studi Kasus di Dinas Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas di Indonesia
- Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Poasia Kota Kendari
- Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Obat Tradisional (IOT) di Jawa Tengah Tahun 2017
- Refleksi Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Pelayanan Kedokteran Gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kota Tangerang Tahun 2017
- Pengorganisasian Chronic Care Model dalam Pengelolaan Keteraturan Kontrol Pasien Pasca Stroke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak
- Penentuan titik potong skor sindroma metabolik remaja dan penilaian validitas diagnostik parameter antropometri: analisis Riskesdas 2013
- Pembiayaan Kesehatan Operasional Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat
- Faktor risiko osteoporosis pada wanita usia 40-80 tahun: status menopause dan obesitas