RISIKO KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN CIKEUSIK


Abstract: Malaria merupakan masalah kesehatan dunia yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Benua Afrika dan Asia. Diperkiraan 30 ribu orang meninggal dunia dengan lebih dari 15 juta penderita klinismalaria di Indonesia. Tujuan penelitian ini menentukan faktor risiko yang terkait dengan malaria di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang. Desain penelitian ini menggunakan kasus kontrol,dengan menganalisis data kasus kontrol dan data kesehatan masyarakat. Jumlah sampel sebanyak 378 responden. Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat tujuh variabel yang merupakan faktor risiko malaria (OR>1). Namun, faktor risiko yang bermakna secara statistik yaitu umur (OR=2,032;95%CI=1,309-3,154), pekerjaan (OR=3,868; 95% CI=2,00-7,48), lama tinggal di daerah endemis (OR=1,848; 95% CI=1,043-3,273), kebersihan lingkungan (OR=1,810;95%CI=1,154-2,839), dan penggunaan obat anti nyamuk (OR=8,183;95%CI=4,988–13,422). Darianalisis multivariat dengan uji korelasi spearman, ditemukan faktor risiko yang paling dominan menyebabkan malaria di daerah Pandeglang yaitu penggunaan obat anti nyamuk (B=2,227;OR=9,271). Disimpulkan bahwaumur, pekerjaan, lama tinggal di daerah endemis, kebersihan lingkungan, dan penggunaan obat anti nyamuk merupakan faktor risiko kejadian malaria di wilayah tersebut.
Keywords: Faktor risiko, malaria, Puskesmas Cikeusik
Penulis: Wibowo
Kode Jurnal: jpkesmasdd170302

Artikel Terkait :