AKTIFITAS HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) DILIHAT DARI RASIO BERAT HEPAR, NILAI SGPT-SGOT, DAN HISTOPATOLOGI HEPAR PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI CCL4
Abstract: Hepar merupakan
organ yang berperan dalam pengaturan homeostasis tubuh meliputi metabolisme,
biotransformasi, sintesis dan imunologi. Penyebab penyakit hepar bervariasi,
diantaranya adalah virus, obat-obatan, alkohol dan stress oksidatif yang
merupakan faktor utama. Jumlah radikal bebas yang melebihi antioksidan
menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Sidaguri (Sida rhombifolia L.)
mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun
sidaguri (EEDS) terhadap nilai SGPT-SGOT, gambaran histopatologi hepar tikus
dan rasio berat hepar yang diinduksi carbon tetrachloride (CCl4). Dua puluh
lima tikus dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I merupakan kelompok normal yang
hanya diberi makan dan minum, kelompok II merupakan kelompok kontrol yang
diinjeksi CCl4 secara intraperitoneal dengan dosis 1 mL/KgBBdan kelompok (III,
IV dan V merupakan kelompok perlakuan yang diberi EEDS peroral dengan dosis:
25, 50 dan 100 mg/KgBB) berturut-turut selama 21 hari. Pada hari ke 21 kelompok
ini diinjeksi CCl4 1 mL/KgBB secara intraperitoneal 1 jam setelah perlakuan.
Data rasio berat organ hepar dari masing masing kelompok dianalisis secara
statistik menggunakan analisis varian (ANOVA), LSD post hoc test P<0,05
untuk menentukan perbedaan signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio
berat hepar pada kelompok II (kontrol) 216,52±15,04 berbeda signifikan
dibandingkan dengan kelompok III, IV dan V berturut turut dengan nilai 436,56±
46,78; 438,86±44,79; dan 534,46±45,49. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian EEDS
dapat menaikkan rasio berat hepar. Data ini didukung dengan nilai SGPT dan SGOT
yang berbeda bermakna dengan kelompok kontrol (p<0,05). Dilihat dari
gambaran histopatologi hepar, pada
kelompok II (kontrol), III, IV
dan V berturut-turut tidak menunjukkan
adanya nekrosis karena CCl4. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa EEDS dapat
melindungi hepar berdasarkan rasio berat hepar dan nilai SGPT-SGOT, namun belum
dapat disimpulkan bahwa EEDS memiliki efek hepatoprotektif dilihat dari
gambaran histopatologi.
Keywords: sida rhombifolia L.,
hepatoprotektor, CCl4, histopatologik
Penulis: Lalu Muhammad Irham,
Wahyu Widyaningsih
Kode Jurnal: jpfarmasidd170587