AKTIVITAS ANTIBAKTERI SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLEL.) TERHADAP INFEKSI BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Abstrak: Sirih hijau (Piper
betle L.) adalah tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Secara empiris,
sirih hijau digunakan sebagai
antibakteri pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
salep ekstrak etanol daun sirih hijau sebagai antibakteri. Pengujian efek
antibakteri dilakukan secara in vitro dan in vivo. Ekstrak etanol daun sirih
hijau dibuat dengan cara maserasi. Pengujian secara in vitro dilakukan
menggunakan metode mikrodilusi terhadap Staphylococcus aureus untuk mengetahui nilai konsentrasi hambat
minimum ekstrak daun sirih hijau pada konsentrasi 3, 4, dan 5%. Kemudian ekstrak dibuat salep dan diuji
secara in vivo menggunakan hewan uji tikus yang terdiri dari kelompok kontrol
negatif, kelompok ekstrak (konsentrasi 3,4, dan 5%), serata pembanding kontrol
positif gentamisin 0,1%. Hasil uji dianalisis menggunakan Sapiro-Wilk dan
dilanjutkan dengan uji ANAVA serta uji LSD untuk mengetahui perbandingan hasil
kelima kelompok perlakuan. Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa konsentrasi
hambat minimum ekstrak daun sirih yang optimal adalah 5%. Hasil uji in vivo
menunjukkan lama kesembuhan luka meningkat seiring dengan bertambahnya
konsentrasi ekstrak daun sirih hijau. Hasil uji normalitas, Anava, dan uji LSD
pada uji in vivo memberikan hasil yang sejalan. Konsentrasi 4 dan 5% merupakan
konsentrasi efektif dengan aktivitas waktu kesembuhan luka tidak berbeda
bermakna dengan kontrol positif (gentamisin 0,1%) dengan rerata waktu
berturut-turut 6,20±0,80 dan 6,00±0,71 hari. Dapat disimpulkan bahwa hasil uji
antibakteri pada salep sejalan dengan uji secara in-vitro ekstrak daun Sirih
Hijau yang memiliki potensi sebagai antibakteri.
Kata kunci: Daun sirih hijau, Antibakteri, Salep, Luka
Penulis: Rissa Laila Vifta,
Muhammad Andri Wansyah, Anita Kumala Hati
Kode Jurnal: jpfarmasidd170320