ANALISIS MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS SE-KOTA BANJARBARU
Abstract: Manajemen obat
merupakan suatu rangkaian kegiatan paling penting yang mendapatkan alokasi dana
dari pemerintah sebesar 40-50% dari dana alokasi pembangunan kesehatan yang
menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat.
Proses penyimpanan merupakan proses yang sangat penting pada kegiatan manajemen
obat. Penyimpanan merupakan suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia
dan mutunya tetap terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses
manajemen penyimpanan obat di seluruh puskesmas di kota Banjarbaru melalui
analisis manajemen penyimpanan obat ditinjau dari indikator stok mati, obat
kadaluwarsa dan stok akhir obat di puskesmas se-kota Banjarbaru. Desain
penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan analisis data
menggunakan Analyze frequencies.Instrumen penelitian yang digunakan adalah
LPLPO dan catatan obat kadaluwarsa tahun 2014-2015 puskesmas se-kota Banjarbaru
sebagai sumber data. Hasil persentase stok mati tahun 2014- 2015 sebanyak
41,07%; 38,54%, hasil persentase obat kadaluwarsa tahun 2014- 2015 sebanyak
0,50%; 0,52%, dan hasil persentase nilai stok akhir obzt tahun 2014- 2015
sebanyak 14,27%; dan 16,94%. Hal ini menunjukkan bahwa proses manajemen obat
berdasarkan banyaknya persentase stok mati, obat kadaluwarsa dan nilai stok
akhir obat di seluruh puskesmas di kota Banjarbaru masih belum efisien.
Keywords: manajemen
penyimpanan obat; obat kadaluwarsa; stok mati; medicine storage management;
expired medicine; dead stock
Penulis: Nabilah Hadiah Akbar
Kode Jurnal: jpfarmasidd160815