Efek penambahan parasetamol pada terapi ketorolak terhadap nyeri akut pascaoperasi orthopedi
ABSTRAK: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengendalian nyeri oleh penambahan parasetamol pada
ketorolak dibandingkan dengan ketorolak tunggal berdasarkan respon nyeri
pasien. Kelompok Ketorolak (Kelompok K) mendapatkan ketorolak 10 mg i.v setiap
8 jam dan kelompok Ketorolak dan Parasetamol (kelompok KP) mendapatkan
ketorolak 10 mg i.v dan parasetamol 1000 mg per oral setiap 8 jam. Penilaian
intensitas nyeri dengan Face Scale pada 30 menit sebelum (pre) dan sesudah
(pasca) pemberian dosis analgesik pertama, ke empat dan ke tujuh. Pengamatan
kualitas manajemen nyeri dengan QUIPS pada 30 menit setelah pemberian analgesik
dosis ke tujuh. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penambahan parasetamol pada
ketorolak memberikan kendali nyeri yang lebih baik, ditunjukkan oleh rerata
intensitas nyeri kelompok KP pada pasca dosis ke 4, pre dosis ke 7 dan pasca
dosis ke 7 lebih rendah dari kelompok K, serta hasil QUIPS bahwa efek samping
penambahan parasetamol dapat ditoleransi, menurunkan kebutuhan analgesik
tambahan, namun tidak berbeda pada kepuasan pasien. Hasil diatas menyatakan
bahwa penambahan parasetamol pada ketorolak memberikan kendali nyeri lebih baik
dari ketorolak tunggal pada pasien nyeri akut pascaoperasi orthopedi.
Kata kunci: ketorolak,
parasetamol, pascaoperasi, QUIPS
Penulis: Agustinus Santoso,
Thomas Erwin CJ Huwae, Arofa Idha, Budi Suprapti
Kode Jurnal: jpfarmasidd160631